Unik! Pemprov Kepri Terapkan Salam Pancasila di Setiap Acara Seremonial, Mirip Hormat Tapi Beda
Pemprov Kepri resmi terapkan Salam Pancasila di setiap kegiatan seremonial. Kebijakan ini bertujuan memperkuat persatuan dan identitas kebangsaan di wilayah perbatasan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) secara resmi telah mengimplementasikan penggunaan Salam Pancasila pada setiap kegiatan seremonial. Kebijakan ini diberlakukan sebagai bentuk penghormatan mendalam terhadap seluruh warga negara Indonesia yang memiliki latar belakang agama, suku, dan budaya yang beragam. Inisiatif ini digagas untuk memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menyampaikan bahwa penerapan Salam Pancasila telah berlaku sejak pekan ketiga Juni 2025. Hal ini menyusul diterbitkannya Surat Edaran Nomor: B/200.1.2/22/KESBANGPOL-SET/2025 yang mengatur tentang pedoman pelaksanaannya. Surat edaran tersebut tidak hanya mengikat jajaran Pemprov Kepri, tetapi juga akan disosialisasikan kepada seluruh pemerintah kabupaten dan kota di wilayah Kepri untuk turut diterapkan.
Langkah strategis ini sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, sebagaimana diungkapkan Gubernur Ansar Ahmad dalam acara pengukuhan Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Natuna di Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna. Penerapan ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa kebangsaan yang lebih kuat, khususnya di daerah perbatasan yang berhadapan langsung dengan negara-negara tetangga.
Mengenal Bentuk dan Tujuan Salam Pancasila
Bentuk Salam Pancasila memiliki ciri khas yang mudah dikenali. Gerakannya berupa pengucapan "Salam Pancasila" oleh satu orang, kemudian disahut dengan kata "Salam" oleh para pendengar sambil mengangkat tangan kanan tegak lurus. Posisi tangan ini mirip dengan gerakan hormat, namun ujung jari tidak menempel di dahi, melainkan berjarak sekitar sejengkal dari pelipis kanan, menciptakan gestur yang unik dan bermakna.
Gubernur Ansar Ahmad menegaskan bahwa Salam Pancasila bukan sekadar gerakan formal semata, melainkan juga simbolisasi tekad untuk menjaga persatuan dan kesetiaan terhadap ideologi negara. Melalui gerakan ini, diharapkan masyarakat dapat senantiasa diingatkan akan pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara yang mempersatukan keberagaman. Ini adalah upaya nyata untuk memperkuat fondasi kebangsaan.
Penerapan salam ini diharapkan secara signifikan mampu memperkuat rasa kebangsaan, terutama di wilayah perbatasan seperti Natuna. Wilayah ini memiliki posisi strategis yang berhadapan langsung dengan sejumlah negara tetangga, sehingga penguatan identitas dan rasa cinta tanah air menjadi sangat krusial. Salam Pancasila menjadi pengingat bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa.
Upaya Membudayakan Nilai Pancasila di Masyarakat
Inisiatif penerapan Salam Pancasila tidak berhenti di lingkungan pemerintahan saja. Gubernur Ansar Ahmad menambahkan bahwa gerakan ini kini juga telah mulai digalakkan di berbagai sekolah, khususnya di Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepri. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Kepri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada generasi muda.
Pemprov Kepri menargetkan bahwa dalam waktu dekat, Salam Pancasila akan menjadi budaya kerja yang melekat di setiap instansi dan juga menjadi budaya yang hidup di tengah masyarakat seluruh daerah di Kepri. Selain menjadi bagian dari tata cara seremonial, salam ini juga diharapkan berfungsi sebagai pengingat kolektif bahwa keberagaman adalah aset terbesar dan kekuatan utama bangsa Indonesia.
Ansar Ahmad menekankan pentingnya generasi muda untuk memahami bahwa Pancasila bukan hanya sekadar teks yang dihafal, tetapi merupakan pedoman hidup yang esensial dalam mempersatukan seluruh elemen bangsa. Melalui penerapan Salam Pancasila ini, pemerintah daerah berupaya menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air yang mendalam kepada setiap individu, memastikan nilai-nilai luhur Pancasila terus lestari.