Garut Gelorakan Tanam Padi Serentak: Jaga Swasembada Pangan Nasional
Pemkab Garut menggelar gerakan tanam padi serentak untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, dengan target luas tanam 12.856 hektare pada musim tanam April 2025.

Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, melaksanakan gerakan tanam padi serentak sebagai bagian dari program pemerintah pusat untuk menjaga swasembada pangan nasional, khususnya komoditas beras. Gerakan ini dilakukan di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, pada Rabu, 23 April 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan beras daerah dan mengurangi ketergantungan impor.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut instruksi Kementerian Pertanian. Penanaman padi serentak ini awalnya difokuskan di Desa Rancabango dengan luas lahan sekitar 1 hektare. Namun, target yang lebih luas telah ditetapkan untuk musim tanam April 2025.
Gerakan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian padi di Garut dan pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Selain itu, peningkatan hasil panen diharapkan akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani di Kabupaten Garut.
Target Luas Tanam dan Realisasi
Dinas Pertanian Garut menargetkan luas tanam padi pada musim tanam April 2025 mencapai 12.856 hektare yang tersebar di 42 kecamatan. Hingga saat ini, realisasi penanaman telah mencapai 68 persen atau sekitar 8.810 hektare. "Target tanam bulan April seluas 12.856 hektare, sudah tercapai 8.810 hektar atau 68 persen," ungkap Haeruman. Pihaknya optimistis target tersebut akan terpenuhi sepenuhnya pada akhir April 2025.
Lebih lanjut, Haeruman memaparkan bahwa pada musim tanam awal tahun hingga Maret 2025, gerakan tanam padi telah dilakukan di lahan seluas 69.353 hektare. Target total luas tanam padi untuk tahun 2025 adalah 106.041 hektare. Dengan demikian, gerakan tanam padi serentak ini merupakan bagian penting dari upaya untuk mencapai target tersebut.
Keberhasilan program ini sangat penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor beras. "Jadi, gerakan serentak tanam padi salah satu upaya untuk meningkatkan swasembada pangan, swasembada beras, jadi kita tidak lagi impor beras," tegas Haeruman.
Dukungan Pemerintah dan Kesejahteraan Petani
Selain meningkatkan ketahanan pangan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pemerintah menjamin pembelian gabah hasil panen petani oleh Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram gabah kering. Meskipun belum seluruh hasil panen dibeli Bulog, jaminan harga ini memberikan kepastian pendapatan bagi para petani.
Pemerintah juga memberikan berbagai bantuan untuk mendukung aktivitas pertanian, termasuk penyediaan air dan bibit serta pupuk. Bantuan tersebut meliputi irigasi perpompaan, irigasi perpipaan, sumur tanah dangkal, dan sumur tanah dalam. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi, terutama di lahan tadah hujan.
Dengan peningkatan produktivitas, diharapkan petani dapat melakukan penanaman lebih dari satu kali dalam setahun. "Adanya bantuan ini bisa meningkat yang tadinya biasa tanam setahun sekali diharapkan bisa bertambah setahun dua kali, bahkan setahun tiga kali," jelas Haeruman. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian petani di sektor pangan, khususnya padi.
Gerakan tanam padi serentak di Garut ini merupakan langkah strategis dalam upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan dukungan pemerintah dan kerja keras para petani, diharapkan target luas tanam dan peningkatan produktivitas dapat tercapai, sehingga Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor beras dan meningkatkan ketahanan pangan nasional.