Sulsel Pertahankan Program Mandiri Benih 2025 untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melanjutkan Program Mandiri Benih 2025 dan berbagai strategi lain untuk mendorong peningkatan pasokan pangan serta menjaga stabilitas harga, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah dengan melanjutkan Program Mandiri Benih 2025. Program ini diyakini mampu mendorong peningkatan pasokan pangan di Sulsel. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, di Makassar pada Sabtu, 9 Maret 2025. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mendukung penyediaan bibit unggul bagi para petani di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.
Sudirman menekankan pentingnya percepatan penyampaian data Calon Petani dan Calon Lahan (C PCL) penerima bantuan. Data ini sangat krusial untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran dan efektif meningkatkan produksi pangan. Selain itu, Pemprov Sulsel juga akan mengoptimalkan program peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) dengan memanfaatkan lahan potensial yang ada.
Tidak hanya fokus pada penyediaan bibit, Pemprov Sulsel juga berupaya meningkatkan penyerapan gabah petani oleh Bulog, khususnya pada periode panen raya Maret-April 2025. Optimalisasi gudang-gudang Bulog di Sulsel menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemprov Sulsel juga akan memperbaiki infrastruktur pendukung, seperti jaringan irigasi dan jalan produksi, untuk menjamin kelancaran distribusi bahan pangan.
Peningkatan Produktivitas dan Stabilitas Harga Pangan
Sebagai langkah inovatif, Pemprov Sulsel akan mendorong Gerakan Tanam Cabai di sekolah-sekolah dan lahan kosong. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan pada pasokan pasar. Program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi cabai di Sulsel.
Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri, Pemprov Sulsel juga akan melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh kabupaten/kota. GPM melibatkan Bulog dan distributor pangan lokal untuk menyediakan kebutuhan pangan strategis dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat mencegah lonjakan harga yang signifikan selama periode tersebut.
Pemprov Sulsel juga akan memperkuat kerja sama antar daerah, khususnya melibatkan petani andal di sentra hortikultura seperti Enrekang dan Wajo. Pemanfaatan neraca pangan digital akan menjadi acuan dalam mengidentifikasi daerah surplus dan defisit untuk memastikan distribusi pangan yang efektif dan efisien.
Koordinasi dan Monitoring yang Ketat
Untuk memastikan keberhasilan seluruh program tersebut, Gubernur Sulsel akan melakukan koordinasi rutin dengan kepala daerah di 24 kabupaten/kota. Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan kebijakan terkait ketahanan pangan dapat diwujudkan secara terintegrasi di seluruh wilayah Sulsel. Monitoring dan evaluasi secara berkala juga akan dilakukan untuk memastikan efektivitas program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Pemprov Sulsel juga akan aktif memantau kecukupan stok pangan di setiap daerah dan melakukan langkah antisipatif serta korektif jika ditemukan potensi defisit pasokan yang dapat menyebabkan kenaikan harga. Kerja sama yang erat antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, Bulog, dan petani menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Sulawesi Selatan.
Dengan berbagai strategi yang terintegrasi dan komprehensif ini, Pemprov Sulsel optimis dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakatnya. Program Mandiri Benih 2025 menjadi salah satu langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut. Selain itu, upaya peningkatan produktivitas, stabilisasi harga, dan koordinasi yang baik antar stakeholder akan menjadi kunci keberhasilan program ini. "Langkah ini bertujuan untuk memastikan kebijakan Astacita dan Ketahanan Pangan dapat diwujudkan di Sulsel," tegas Sudirman.