Sulbar Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak: Antisipasi Inflasi dan Jelang Ramadan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menggelar gerakan pangan murah serentak di enam kabupaten untuk mengendalikan inflasi dan mengantisipasi lonjakan harga jelang Ramadan, dengan fokus pada peningkatan produksi komoditi lokal.

Gerakan Pangan Murah (GPM) di Sulawesi Barat
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar gerakan pangan murah (GPM) secara serentak di enam kabupaten pada Rabu, 23 Januari 2024. Langkah ini bertujuan utama untuk mengendalikan inflasi daerah dan menstabilkan harga kebutuhan pokok, khususnya menjelang bulan Ramadan.
Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, saat meninjau GPM di Lapangan Ahmad Kirang Mamuju, menekankan pentingnya kerjasama antar instansi dan pemerintah kabupaten untuk kesuksesan program ini. Ia menegaskan bahwa keserentakan pelaksanaan GPM di seluruh kabupaten merupakan strategi kunci dalam menstabilkan harga.
Bahtiar juga menjelaskan bahwa GPM merupakan langkah antisipasi terhadap potensi lonjakan harga bahan pokok menjelang Ramadan. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat.
Strategi dan Fokus Ke Depan
Selain menggelar GPM, Pemprov Sulbar juga mendorong peningkatan produksi komoditi lokal, terutama cabai rawit dan bawang yang masih banyak didatangkan dari luar daerah. Peningkatan produksi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar dan menekan inflasi.
Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Sulbar telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan bibit tanaman hortikultura. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk percepatan swasembada pangan dan mewujudkan kemandirian pangan di daerah.
Bahtiar mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program pemerintah dan berpartisipasi aktif dalam meningkatkan produksi pangan lokal. Dengan demikian, ketahanan pangan Sulbar dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
Tanggapan Masyarakat
Berdasarkan penuturan Kadar, salah satu pedagang di GPM, harga beberapa komoditi seperti bawang putih memang mengalami kenaikan. Namun, Diana, warga Mamuju, menyampaikan apresiasinya terhadap GPM karena harga barang di lokasi tersebut lebih murah dibandingkan pasar umum.
Kesimpulan
Gerakan Pangan Murah di Sulbar merupakan upaya komprehensif yang mengintegrasikan strategi pengendalian inflasi dengan peningkatan produksi pangan lokal. Program ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan, khususnya menjelang bulan Ramadan.