Pasar Murah Sulbar Tekan Inflasi Jelang Lebaran
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berhasil kendalikan inflasi menjelang Lebaran 1446 H melalui program gerakan pasar murah dan kolaborasi lintas sektoral.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berhasil mengendalikan lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 H. Strategi yang diterapkan, yaitu melalui program Gerakan Pasar Murah (GPM) dan kerja sama lintas sektoral, terbukti efektif menekan inflasi. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM (Koperindag dan UKM) Provinsi Sulbar, Muhammad Faizal Thamrin, di Mamuju pada Minggu, 6 April 2025.
Menurut Faizal Thamrin, keberhasilan pengendalian inflasi ini merupakan hasil dari koordinasi dan kolaborasi yang solid antara Pemprov Sulbar dengan TNI, Polri, dan Kejaksaan. Mereka membentuk tim pengendalian inflasi dan satgas pangan untuk mengawasi distribusi dan harga barang kebutuhan pokok. Upaya ini bertujuan untuk mencegah praktik penimbunan dan manipulasi harga yang merugikan masyarakat.
Program Gerakan Pasar Murah (GPM) menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menekan inflasi. Pelaksanaan GPM di seluruh kabupaten di Sulbar menyediakan akses bagi masyarakat untuk memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Langkah ini terbukti efektif menstabilkan harga pangan dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka jelang Lebaran.
Strategi Efektif Pemprov Sulbar Kendalikan Inflasi
Pemprov Sulbar menerapkan beberapa strategi untuk mengendalikan inflasi. Selain Gerakan Pasar Murah, pemantauan harga secara berkala juga dilakukan untuk mendeteksi dini potensi kenaikan harga yang signifikan. Intervensi dan pengendalian harga pun dilakukan secara cepat jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar.
Selain itu, Pemprov Sulbar juga memfasilitasi distribusi komoditas kebutuhan masyarakat. Fasilitas ini bertujuan untuk menekan biaya distribusi yang dapat memicu inflasi. Dengan demikian, harga barang di pasaran dapat tetap terjaga dan tidak memberatkan masyarakat.
Kolaborasi yang kuat antara Pemprov Sulbar dengan berbagai pihak terkait, termasuk TNI, Polri, dan Kejaksaan, menjadi kunci keberhasilan dalam pengendalian inflasi. Kerja sama ini memastikan pengawasan yang ketat terhadap distribusi dan harga barang kebutuhan pokok.
Hasil yang Signifikan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, inflasi pada Maret 2025 tercatat sekitar 0,48 persen. Angka ini menunjukkan bahwa strategi pengendalian inflasi yang diterapkan Pemprov Sulbar cukup efektif dalam menjaga stabilitas harga menjelang Lebaran. Meskipun terjadi kenaikan harga, namun angka inflasi masih terkendali dan tidak terlalu signifikan.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan koordinasi dan kolaborasi yang baik, serta strategi yang tepat, pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi masyarakat dari dampak negatif inflasi, terutama menjelang hari raya besar seperti Lebaran.
Gerakan Pasar Murah terbukti efektif dalam menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat. Ke depan, diharapkan program ini dapat terus ditingkatkan dan diperluas cakupannya agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat Sulawesi Barat.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Sulbar ini patut diapresiasi sebagai contoh baik dalam pengendalian inflasi di daerah. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan serupa.