Gubernur Sumbar Ajak Bupati/Wali Kota Jaga Stabilitas Harga Jelang Ramadan
Gubernur Sumbar mengajak kepala daerah bersinergi kendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1446 H, didukung stok beras Bulog yang aman.

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi, mengajak seluruh bupati dan wali kota se-Sumbar untuk bersinergi menjaga stabilitas harga guna mencegah inflasi yang tinggi. Ajakan ini disampaikan usai menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar pada Selasa, 11 Maret 2025. Langkah ini dinilai krusial mengingat pentingnya stabilitas ekonomi, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 1446 H.
Mahyeldi menyampaikan bahwa inflasi Sumbar pada tahun 2024 terjaga dan bahkan termasuk lima terendah di Indonesia. Ia berharap tren positif ini dapat dipertahankan di tahun 2025. Sinergi antar daerah dan kebijakan kepala daerah dianggap sebagai kunci keberhasilan dalam menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok masyarakat.
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, turut hadir dalam pertemuan tersebut dan memaparkan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan Pemkot Padang untuk mengendalikan inflasi. Langkah tersebut meliputi dua kali rapat TPID dan pelaksanaan operasi pasar murah. Hasilnya, inflasi di Kota Padang terkendali, bahkan mengalami deflasi pada Februari 2025.
Langkah Strategis Pemkot Padang Kendalikan Inflasi
Pemkot Padang mencatat deflasi sebesar 0,20 persen pada Februari 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Deflasi tahun kalender (Y-to-D) tercatat sebesar 0,48 persen, dan deflasi tahunan (Y-on-Y) sebesar 0,19 persen. Meskipun kondisi inflasi relatif aman, Maigus tetap meminta dukungan Pemprov Sumbar untuk memastikan stabilitas harga tetap terjaga, mengingat peran penting Kota Padang dalam perekonomian Sumbar. Ia menekankan pentingnya mencegah penimbunan barang kebutuhan pokok yang dapat memicu kenaikan harga dan inflasi.
"Kota Padang ini setara dengan tujuh kabupaten/kota di Sumbar, oleh sebab itu, kami mengharapkan dukungan agar tidak terjadi penimbunan bahan kebutuhan pokok yang dapat memicu kenaikan harga, sehingga menyebabkan kenaikan inflasi," ujar Maigus Nasir.
Dukungan dari Pemprov Sumbar sangat diharapkan untuk memastikan ketersediaan pasokan dan mencegah praktik-praktik yang dapat mengganggu stabilitas harga.
Ketersediaan Stok Beras Bulog Sumbar Aman
Kepala Bulog Sumbar, R. Dharma Wijaya, memberikan kabar positif terkait ketersediaan stok beras. Ia memastikan bahwa stok beras di Sumbar dalam kondisi aman. Cadangan beras Public Service Obligation (PSO) saat ini mencapai 17.649 ton, tersebar di berbagai kantor cabang dan gudang Bulog di Sumbar. Selain itu, Bulog Sumbar juga memiliki stok komoditas komersial seperti 371 ton beras, 49 ton gula, dan 83 ton minyak goreng.
Bulog Sumbar berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan kelancaran distribusi, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri, di mana permintaan komoditas pangan biasanya meningkat signifikan. Ketersediaan stok yang cukup diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga dan mencegah terjadinya lonjakan harga yang merugikan masyarakat.
Koordinasi yang baik antara Pemprov Sumbar, Pemkot Padang, dan Bulog Sumbar menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas harga dan mencegah inflasi yang tinggi, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Dengan langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilakukan, diharapkan kebutuhan pokok masyarakat tetap tercukupi dan harga tetap terkendali.