Belitung Timur Antisipasi Lonjakan Inflasi Jelang Lebaran
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur menggelar rapat koordinasi TPID untuk mengendalikan inflasi selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1446 H, dengan fokus pada ketersediaan pasokan, stabilitas harga, dan kelancaran distribusi.

Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, aktif mengantisipasi lonjakan inflasi yang berpotensi terjadi selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Hal ini diwujudkan melalui rapat koordinasi yang digelar pada Kamis, 07/3, antara Pemerintah Kabupaten Belitung Timur dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Rapat tersebut membahas strategi efektif untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Bupati Belitung Timur, Kamarudin Muten, menekankan pentingnya komunikasi efektif antar pihak terkait untuk memastikan ketersediaan pasokan, stabilitas harga, dan kelancaran distribusi barang dan jasa. Beliau menyatakan, "Rapat koordinasi ini sangat penting supaya ada komunikasi yang efektif mengenai ketersediaan pasokan, harga dan berbagai upaya pengendalian inflasi yang dilakukan pemerintah." Persiapan matang dinilai krusial mengingat Idul Fitri merupakan momen penting bagi masyarakat, di mana permintaan barang kebutuhan pokok cenderung meningkat.
Antisipasi inflasi menjadi fokus utama rapat tersebut. Pemerintah Kabupaten Belitung Timur menyadari potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang Lebaran dan berupaya mencegah dampaknya terhadap daya beli masyarakat. Langkah-langkah strategis dan konkret dirumuskan untuk memastikan ketersediaan stok pangan yang cukup, menjaga stabilitas harga, dan menjamin kelancaran distribusi barang, baik dari dalam maupun luar daerah.
Strategi Pengendalian Inflasi Belitung Timur
Dalam rapat koordinasi TPID, berbagai strategi pengendalian inflasi dibahas secara mendalam. Salah satu poin penting adalah memastikan ketersediaan stok pangan dan barang kebutuhan pokok yang cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini bertujuan untuk mencegah kelangkaan dan kenaikan harga yang signifikan.
Selain ketersediaan stok, pemerintah juga fokus pada upaya menjaga stabilitas harga. Dengan harga yang stabil, daya beli masyarakat diharapkan tetap terjaga dan perekonomian daerah tetap berjalan lancar. Upaya ini melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dan distributor.
Tidak kalah pentingnya adalah memastikan kelancaran distribusi barang. Distribusi yang lancar akan mencegah kendala logistik yang dapat memicu kenaikan harga. Pemerintah akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan jalur distribusi tetap efisien dan efektif.
Peran BPS dan Bank Indonesia
Kepala BPS Belitung Timur, Dwi Widiyanto, memaparkan data terkini mengenai perkembangan inflasi, komoditas dominan penyumbang inflasi dan deflasi, serta komoditas bergejolak di Kabupaten Belitung Timur. Data ini menjadi dasar perencanaan strategi pengendalian inflasi yang lebih tepat sasaran.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy, menegaskan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat sinergi pengendalian inflasi dengan pemerintah pusat dan daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Bank Indonesia turut aktif dalam penajaman tujuh program utama GNPIP Bangka Belitung 2025, meliputi penguatan ketahanan komoditas pangan strategis, penguatan kapasitas budidaya pangan mandiri, optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD), dukungan fasilitasi distribusi pangan, dukungan optimalisasi operasi pasar, dan penguatan koordinasi dan komunikasi. Kerjasama ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Penguatan Sinergi dan Kolaborasi
Bupati Kamarudin Muten mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam pengendalian inflasi, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kerjasama yang solid antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan upaya ini. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan inflasi dapat dikendalikan dan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Upaya pengendalian inflasi di Belitung Timur ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Melalui perencanaan yang matang dan kerjasama yang solid, diharapkan dampak negatif inflasi dapat diminimalisir.