BI Babel Perkuat Kerja Sama Kendalikan Inflasi
Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung (BI Babel) memperkuat kolaborasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan mitra strategis untuk mengendalikan inflasi melalui strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran di
![BI Babel Perkuat Kerja Sama Kendalikan Inflasi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000042.594-bi-babel-perkuat-kerja-sama-kendalikan-inflasi-1.jpg)
Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung (BI Babel) gencar berkolaborasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan berbagai pihak untuk menekan laju inflasi. Langkah ini diumumkan Selasa lalu di Pangkalpinang oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Babel, Rommy S. Tamawiwy.
Strategi utama yang diusung adalah pendekatan 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Keempat K ini menjadi pilar utama dalam pengendalian inflasi di Bangka Belitung.
Untuk memastikan harga tetap terjangkau, BI Babel aktif melakukan berbagai upaya. Contohnya, inspeksi mendadak di pasar tradisional dan distributor, serta pemantauan harga melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS). Langkah ini bertujuan untuk mengawasi pergerakan harga dan memastikan keterjangkauan bagi masyarakat.
Menjaga ketersediaan pasokan juga menjadi fokus utama. Perum Bulog, misalnya, mendistribusikan beras SPHP (stabilisasi harga dan pasokan pangan) melalui toko ritel modern dan pengecer. Selain itu, TPID juga mendorong ketahanan pangan lewat panen raya, perluasan lahan pertanian, dan penyaluran bibit.
Peningkatan kapasitas petani juga dilakukan melalui capacity building hidroponik dan pelatihan bagi kelurahan/desa. Delapan Kelompok Wanita Tani (KWT) turut berpartisipasi aktif dalam program ini, menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung ketahanan pangan daerah.
Kelancaran distribusi barang juga menjadi perhatian. BI Babel memfasilitasi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) untuk komoditas penting seperti cabai, daging sapi, bawang merah, dan sayuran dengan daerah lain di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menjamin pasokan barang tetap lancar dan mencegah kelangkaan.
Terakhir, komunikasi efektif menjadi kunci keberhasilan. BI Babel rutin berkoordinasi dengan pemerintah daerah, menggelar rapat koordinasi, dan merilis informasi kebijakan moneter, seperti penyesuaian BI rate. Transparansi informasi diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi dan kepercayaan masyarakat.
BI Babel berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2025. Ke depannya, tantangan tetap ada, tetapi dengan kolaborasi yang kuat, BI Babel optimistis dapat mencapai target inflasi nasional sebesar 2,5±1 persen, mendukung pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung yang berkelanjutan.