Pemprov Sulsel dan BI Perkuat Program Kerakyatan untuk Kendalikan Inflasi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Bank Indonesia (BI) bersinergi memperkuat program-program kerakyatan guna mengendalikan inflasi daerah, dengan fokus pada keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi kebijakan.

Makassar, Sulawesi Selatan, 19 Maret 2025 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dan Bank Indonesia (BI) secara aktif memperkuat kerja sama dalam menjalankan program-program kerakyatan untuk menekan laju inflasi di daerah. Langkah kolaboratif ini menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, dalam keterangan pers di Makassar. Beliau menjelaskan bahwa high level meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Selatan telah diselenggarakan pada 6 Maret 2025. Pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan penting untuk pengendalian inflasi.
Kerja sama yang erat antara Pemprov Sulsel dan BI terbukti efektif dalam merumuskan strategi pengendalian inflasi yang tepat sasaran. Komitmen bersama ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian Sulawesi Selatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Sinergi Pemprov Sulsel dan BI dalam Mengendalikan Inflasi
Sebagai tindak lanjut dari HLM TPID Sulsel, BI dan Pemprov Sulsel sepakat untuk melanjutkan dan meningkatkan beberapa program kerakyatan yang telah berjalan. Program-program tersebut antara lain Mandiri Benih, Gerakan Tanam Cabai di sekolah, Gerakan Pangan Murah di seluruh kabupaten/kota, dan Perbaikan Distribusi Pangan. Keempat program ini dinilai sangat efektif dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Selain itu, BI juga berkomitmen untuk meningkatkan penyerapan gabah petani pada periode panen raya Maret-April 2025. Langkah ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan beras di pasaran dan mencegah kenaikan harga yang signifikan. Pengoptimalan gudang-gudang di Sulawesi Selatan juga menjadi bagian penting dari strategi ini, guna memastikan penyimpanan dan distribusi hasil panen yang efisien.
"Juga mendukung tindak lanjut ini dengan melakukan peningkatan penyerapan gabah petani pada periode panen raya, yaitu di Maret sampai dengan April 2025, serta pengoptimalan gudang-gudang yang ada di Sulawesi Selatan," tegas Rizki Ernadi Wimanda.
Lebih lanjut, Rizki menambahkan bahwa koordinasi rutin akan terus dilakukan untuk mewujudkan kebijakan Astacita pemerintah dan prinsip 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi kebijakan yang efektif.
Apresiasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terhadap BI
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi besar BI dalam membantu Pemprov Sulsel, khususnya dalam pengendalian inflasi. Beliau menekankan bahwa kerja sama ini telah memberikan hasil yang sangat signifikan.
"Kami terima kasih atas nama rakyat Sulawesi Selatan atas segala ikhtiar, cerdas, dan luar biasa Kepala Perwakilan BI Sulawesi Selatan melakukan selama ini. Pengendalian inflasi Sulawesi Selatan termasuk terbaik dalam jajaran terbaik antar provinsi," ujar Jufri Rahman.
Jufri Rahman juga menambahkan bahwa keberhasilan pengendalian inflasi di Sulawesi Selatan tidak terlepas dari komitmen dan kerja keras seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, BI, dan seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata sinergi yang kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Ke depan, Pemprov Sulsel dan BI akan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memastikan program-program pengendalian inflasi berjalan efektif dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga, ketersediaan bahan pangan, dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.
Upaya-upaya yang dilakukan antara lain meliputi pemantauan harga pasar secara berkala, peningkatan produksi komoditas pertanian, serta optimalisasi infrastruktur distribusi pangan. Dengan langkah-langkah komprehensif ini, diharapkan inflasi di Sulawesi Selatan dapat terus terkendali dan perekonomian daerah tetap stabil.