BRI Makassar dan Bulog Kolaborasi Tingkatkan Serapan Gabah Petani
BRI Makassar dan Bulog Divre Sulselbar berkolaborasi untuk meningkatkan serapan gabah petani di Sulawesi Selatan dan Barat, mendukung swasembada pangan nasional.

Makassar, 16 Maret 2024 - PT Bank BRI Regional Office (RO) Makassar dan Perum Bulog Divre Sulselbar (Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat) resmi menjalin kolaborasi strategis untuk meningkatkan serapan gabah dari petani. Kolaborasi ini bertujuan mewujudkan swasembada pangan nasional, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat. Langkah ini melibatkan 37 kantor cabang BRI di empat provinsi: Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku, yang akan bekerja sama dengan berbagai cabang Bulog.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog untuk menyerap 3 ton gabah setara beras dari petani dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram. Regional CEO BRI RO Makassar, D. Argo Prabowo, menjelaskan bahwa BRI akan berperan aktif dalam pengembangan ekosistem rantai pasok. "Dengan dukungan data dari Bulog, kami akan mengembangkan ekosistem rantai pasok dari petani, pengepul atau mitra sampai ke Bulog di setiap wilayah kerja," ujar Argo Prabowo dalam keterangan tertulisnya.
Kolaborasi ini bukan hanya sekadar wacana. BRI RO Makassar dan Bulog Divre Sulselbar telah melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk memastikan sinergi yang efektif dalam mendukung program pemerintah. Pertemuan tersebut, menurut Argo Prabowo, merupakan konsolidasi awal untuk mempersiapkan Program Serap Gabah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Sinergi BUMN untuk Swasembada Pangan
Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar, Fahrurozi, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan BRI RO Makassar. Sulawesi Selatan, sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia, memerlukan perhatian khusus untuk menjamin ketersediaan pangan nasional. "Perum Bulog siap bersinergi dengan BRI untuk meningkatkan literasi dan digitalisasi keuangan kepada petani, kelompok petani dan mitra melalui pengembangan Ekosistem rantai pasok dengan Bulog yang dilakukan BRI," jelasnya. Fahrurozi juga mengapresiasi kunjungan dan konsolidasi yang dilakukan BRI RO Makassar terkait Program Serap Gabah.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi petani dalam rantai pasok. Dengan dukungan akses permodalan dan teknologi digital dari BRI, diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Sementara itu, Bulog akan memastikan penyerapan gabah yang stabil dan berkelanjutan.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong digitalisasi di sektor pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi, diharapkan proses distribusi dan transaksi dapat lebih efisien dan transparan.
Dukungan Penuh dari BRI
Dalam kunjungan tersebut, Regional CEO BRI Makassar didampingi oleh Regional Micro Banking Head BRI Makassar Iwan Supriyanto, Micro Ecosystem Department Head Vikri Hadari Banjar, dan Legal Department Head Riandhani Septian. Kehadiran tim lengkap ini menunjukkan komitmen BRI dalam mendukung program serap gabah dan pengembangan ekosistem pertanian di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi petani, Bulog, dan perekonomian nasional. Dengan memastikan harga gabah yang stabil dan akses pasar yang luas, petani akan termotivasi untuk meningkatkan produksi. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
BRI dan Bulog berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan berinovasi dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi BUMN lain untuk bersinergi dalam membangun perekonomian Indonesia.
Ke depan, kerjasama ini akan fokus pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi petani, serta pengembangan infrastruktur digital untuk mendukung efisiensi rantai pasok. Dengan demikian, diharapkan program serap gabah dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat yang signifikan bagi seluruh pihak yang terlibat.