Bulog dan Pupuk Indonesia Jalin Sinergi Serap Gabah, Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Kerja sama Perum Bulog dan Pupuk Indonesia di Jember, Jawa Timur, berhasil menyerap gabah petani dengan harga Rp6.500/kg dan menyediakan pupuk subsidi, menciptakan model penguatan pertanian terpadu.

Jember, Jawa Timur, 1 Mei 2024 - Perum Bulog dan PT Pupuk Indonesia Regional 3 Jawa Timur menjalin sinergi strategis dalam menyerap gabah hasil panen petani di Desa Sumberejo, Kabupaten Jember. Langkah kolaboratif ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional dan memberikan dampak positif bagi petani setempat. Kegiatan panen raya yang berlangsung pada Kamis lalu melibatkan langsung Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur, Langgeng Wisnu, dan Sales Manajer Regional 3 Jawa Timur PT. Pupuk Indonesia, Saroyo Utomo W.
Sinergi ini menawarkan solusi inovatif bagi petani. Bulog membeli gabah petani seharga Rp6.500 per kilogram. Uniknya, petani dapat langsung menggunakan sebagian hasil penjualan untuk membeli pupuk subsidi dengan harga eceran tetap (HET) melalui kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia. Model bisnis ini memastikan harga gabah tetap stabil dan terjangkau bagi petani, sekaligus menjamin ketersediaan pupuk untuk musim tanam berikutnya.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari petani karena memberikan kepastian harga dan akses mudah ke pupuk. Sistem ini tidak hanya melindungi petani dari fluktuasi harga pasar, tetapi juga berkontribusi pada penguatan stok pangan nasional. Dengan kata lain, sinergi ini menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Sinergi Bulog dan Pupuk Indonesia: Jaminan Harga dan Akses Pupuk
Menurut Langgeng Wisnu, kegiatan ini merupakan bagian dari program sinergi untuk mendukung percepatan produksi pertanian berkelanjutan dan menjaga ketahanan pangan. "Harga Rp6.500 per kilogram itu kami tetapkan untuk melindungi petani dari tekanan harga pasar yang fluktuatif, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional," tegasnya. Dengan skema ini, petani terlindungi dari risiko kerugian akibat fluktuasi harga.
Saroyo Utomo W menambahkan bahwa PT Pupuk Indonesia berkomitmen menjaga HET pupuk di tingkat petani. "Saat ini stok pupuk mencapai 290 persen dari stok minimum, sehingga kami siap memenuhi kebutuhan Jawa Timur hingga empat bulan ke depan," ujarnya. Kolaborasi ini memastikan ketersediaan pupuk yang cukup untuk mendukung produktivitas pertanian.
Lebih lanjut, Saroyo menjelaskan, "Tim Bulog telah menyerap gabah dengan harga yang sangat baik, dan kami memastikan setelah petani memegang dana yang cukup, dapat menebus pupuk sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)." Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung kesejahteraan petani.
"Penting kami sampaikan bahwa PT. Pupuk Indonesia berkomitmen menjaga harga eceran tertinggi (HET) di level petani. Tadi sudah dibuktikan bahwa semua petani mendapatkan pupuk sesuai HET," tegas Saroyo.
Penguatan Pertanian Terpadu: Model untuk Ketahanan Pangan
Kegiatan panen raya tersebut juga dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Perum Bulog Kanwil Jawa Timur, Perum Bulog Kantor Cabang Jember, PT. Pupuk Indonesia Regional 3 Jawa Timur, dan Kodim 0824 Jember. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi penguatan pertanian terpadu di Indonesia.
Langgeng Wisnu menekankan pentingnya pendekatan hulu-hilir dalam membangun ekosistem pertanian yang mandiri dan efisien. "Dengan pendekatan hulu-hilir seperti itu, ekosistem pertanian di daerah dapat lebih mandiri, efisien, dan siap menghadapi tantangan ketahanan pangan ke depan," jelasnya. Model ini mengintegrasikan proses produksi pertanian dari hulu hingga hilir, sehingga lebih terkontrol dan berkelanjutan.
Program ini tidak hanya berfokus pada penyerapan gabah, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan petani melalui akses yang mudah dan harga pupuk yang terjangkau. Dengan demikian, program ini memberikan dampak positif secara menyeluruh bagi sektor pertanian di Indonesia.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun ketahanan pangan nasional yang lebih kuat dan berkelanjutan. Kolaborasi antara Bulog dan Pupuk Indonesia ini membuktikan bahwa sinergi antar lembaga pemerintah dapat menghasilkan solusi yang efektif dan berdampak positif bagi masyarakat.