Bappenas dan BRI Jalin Kolaborasi Akselerasi Swasembada Pangan 2025-2029
Bappenas dan BRI perkuat kolaborasi untuk mencapai swasembada pangan Indonesia pada 2025-2029 melalui peningkatan akses pembiayaan bagi petani dan pengembangan teknologi pertanian.
![Bappenas dan BRI Jalin Kolaborasi Akselerasi Swasembada Pangan 2025-2029](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/230041.764-bappenas-dan-bri-jalin-kolaborasi-akselerasi-swasembada-pangan-2025-2029-1.jpg)
Jakarta, 9 September 2024 - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, mengumumkan penguatan kolaborasi antara Bappenas dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) untuk mendukung pencapaian swasembada pangan nasional pada periode 2025-2029. Kolaborasi ini dinilai krusial dalam mendorong produktivitas dan efisiensi sektor pertanian dan pangan di Indonesia.
Strategi Menuju Swasembada Pangan
Swasembada pangan menjadi program prioritas pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor. Rachmat Pambudy menekankan peran strategis BRI dalam menyediakan akses permodalan bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha pertanian. Dukungan permodalan ini diharapkan mampu meningkatkan produksi, memperkuat rantai distribusi, dan mendorong hilirisasi produk pangan.
Pemerintah telah menetapkan sejumlah langkah prioritas untuk mencapai target tersebut. Salah satu fokus utama adalah penguatan sentra produksi dan lumbung pangan guna menjamin ketersediaan bahan pangan yang cukup dan stabil. Target produksi padi pada 2024 ditetapkan sebesar 70 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), dengan tambahan 20 juta ton GKG hingga 2029.
Selain peningkatan produksi, riset dan inovasi dalam pemuliaan tanaman juga terus digalakkan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian. Pemerintah juga gencar mendorong penggunaan alat dan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi. Saat ini, baru 46,84 persen petani yang memanfaatkan teknologi dalam proses budidaya. Pembangunan dan pemanfaatan 65 bendungan yang telah selesai juga akan dioptimalkan untuk menjamin ketersediaan air bagi lahan pertanian.
Peran BRI dalam Mendukung Swasembada Pangan
Efisiensi dalam tata kelola pangan juga menjadi perhatian utama, termasuk penyaluran subsidi pupuk yang harus tepat sasaran dan berdampak langsung pada peningkatan produktivitas. Pemerintah juga menargetkan pengurangan susut dan sisa pangan sebesar 3-5 persen per tahun untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok dan menekan kerugian distribusi pangan.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyambut baik kolaborasi ini. BRI, dengan jaringan luasnya hingga ke pelosok negeri, berkomitmen untuk memperluas akses pembiayaan bagi petani dan pelaku usaha pangan. Hal ini diharapkan dapat memberdayakan lebih banyak petani dan meningkatkan kapasitas produksi mereka.
"Dukungan sektor keuangan sangat krusial dalam mendorong produktivitas dan efisiensi sektor pertanian dan pangan," ujar Rachmat Pambudy. "Dengan sinergi antar pemangku kepentingan, kami optimistis target swasembada pangan dapat tercapai, sekaligus mewujudkan sektor pertanian yang lebih tangguh, efisien, dan berdaya saing tinggi."
Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Kolaborasi Bappenas dan BRI ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem perberasan yang kuat, dari hulu hingga hilir. Dengan kerja sama ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. Inovasi dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi Indonesia menuju ketahanan pangan yang lebih kuat.
"Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, Indonesia menuju ketahanan pangan yang lebih kuat. Kolaborasi dengan BRI penting untuk menciptakan ekosistem perberasan yang kuat, dari hulu hingga hilir. Dengan kerja sama ini, kita bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan," pungkas Kepala Bappenas.