Penguatan Infrastruktur Pertanian: Kunci Swasembada Pangan Indonesia?
Indef menekankan pentingnya peningkatan infrastruktur pertanian, termasuk irigasi, teknologi, dan pelatihan petani, untuk mencapai swasembada pangan, menanggapi proyeksi BPS tentang peningkatan produksi beras.
![Penguatan Infrastruktur Pertanian: Kunci Swasembada Pangan Indonesia?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000151.648-penguatan-infrastruktur-pertanian-kunci-swasembada-pangan-indonesia-1.jpeg)
Jakarta, 10 Februari 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini memproyeksikan peningkatan signifikan produksi beras nasional pada Januari-Maret 2025, mencapai 8,67 juta ton – lonjakan 52,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Namun, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengingatkan bahwa keberhasilan swasembada pangan bukan hanya soal angka produksi, tetapi juga bergantung pada penguatan infrastruktur pertanian yang menyeluruh.
Infrastruktur Pertanian: Fondasi Swasembada Pangan
Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, menekankan pentingnya optimisme pemerintah terhadap proyeksi BPS, tetapi juga mendesak fokus pada peningkatan infrastruktur. "Pemerintah harus optimistis ya soal proyeksi produksi beras nasional tersebut. Kalau menurut saya yang harus dilakukan itu penguatan infrastruktur untuk mencapai swasembada pangan," ujar Esther.
Menurutnya, infrastruktur pertanian yang memadai merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas. Ini mencakup perbaikan sistem irigasi, penyediaan alat-alat pertanian modern, dan ketersediaan pupuk yang cukup dan terjangkau. Selama ini, kelangkaan dan harga pupuk yang tinggi kerap menjadi kendala bagi petani.
Selain infrastruktur fisik, Indef juga menyoroti pentingnya adopsi teknologi pertanian. Penerapan teknologi yang masih minim berdampak pada rendahnya produktivitas per hektare. "Teknologi pertanian juga harus dikerjakan, karena selama ini pertanian masih dilakukan dengan cara konvensional," tambah Esther.
Dukungan Teknis dan SDM Pertanian
Penguatan sektor pertanian juga harus mencakup peningkatan dukungan teknis kepada petani. Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sangat krusial, namun jumlah dan cakupan mereka masih dinilai kurang. Peningkatan pelatihan dan jumlah PPL diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani dalam mengadopsi teknologi dan praktik pertanian modern.
Indef juga menyarankan agar pemerintah memperhatikan seluruh proses pertanian, mulai dari masa tanam hingga pascapanen. Fasilitas pascapanen, seperti dryer di pusat-pusat produksi, sangat penting, terutama untuk menghadapi musim penghujan yang dapat merusak hasil panen. "Jadi tidak hanya pasca-harvesting saja, tetapi sebelumnya," tegas Esther.
Respon Pemerintah: Program Unggulan dan Optimasi Lahan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menanggapi positif proyeksi BPS. Beliau menyatakan bahwa peningkatan produksi beras merupakan hasil dari berbagai program unggulan Kementerian Pertanian, seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi, perluasan areal tanam, dan mekanisasi pertanian. "Program-program ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas lahan dan efisiensi usaha tani," kata Mentan.
Meskipun demikian, pernyataan Mentan tersebut belum secara spesifik membahas mengenai infrastruktur pertanian yang menjadi fokus Indef. Perlu adanya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah dan lembaga riset seperti Indef untuk memastikan bahwa peningkatan produksi beras berkelanjutan dan terintegrasi dengan pengembangan infrastruktur pertanian yang komprehensif.
Kesimpulan: Swasembada Pangan Butuh Investasi Berkelanjutan
Proyeksi peningkatan produksi beras oleh BPS patut diapresiasi, namun keberhasilan swasembada pangan jangka panjang membutuhkan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur pertanian. Penguatan infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia pertanian merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan nasional. Pemerintah perlu memperhatikan rekomendasi Indef dan memastikan sinergi program yang efektif untuk mencapai tujuan swasembada pangan secara berkelanjutan.