Tahukah Anda? Ekonomi Digital Indonesia Ditargetkan Sumbang 19% PDB di 2045
Pemerintah Indonesia serius menggenjot kontribusi **ekonomi digital** hingga 19% PDB pada 2045 melalui kolaborasi strategis dengan Prospera. Bagaimana strateginya?

Pemerintah Indonesia tengah menggenjot kontribusi ekonomi digital secara signifikan. Target ambisius ditetapkan untuk mencapai 19 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2045. Hal ini merupakan bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045.
Upaya percepatan transformasi digital nasional ini melibatkan kolaborasi strategis. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjalin kerja sama dengan Prospera. Prospera adalah program bilateral antara Indonesia dan Australia.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi pendorong utama bagi transformasi ekonomi dan tata kelola. Tujuannya adalah menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Indonesia diproyeksikan menjadi negara dengan PDB terbesar kelima di dunia pada tahun 2045.
Kolaborasi Strategis untuk Percepatan Transformasi Digital
Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, menjelaskan bahwa pencapaian target kontribusi ekonomi digital 19 persen PDB membutuhkan penguasaan teknologi dan digitalisasi yang mumpuni. Transformasi digital menjadi salah satu dari 17 agenda pembangunan nasional. Ini diharapkan menjadi motor penggerak utama.
Menurut Meutya Hafid, kerja sama antara Kemenkominfo dan Prospera adalah langkah konkret. Ini untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Kolaborasi ini fokus pada dua pilar utama.
Pilar pertama adalah penguatan tata kelola dan arah kebijakan transformasi digital. Pilar kedua mencakup pemetaan dan penguatan kapasitas internal. Inisiatif ini akan memperkuat peran Kemenkominfo. Kementerian akan lebih lincah dan adaptif dalam mendorong transformasi digital nasional.
Wakil Direktur Prospera, Della Temenggung, menyambut baik langkah strategis Kemenkominfo. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah Indonesia. Della melihat ini sebagai kesempatan besar untuk melompat maju menuju 2045. Prospera, didukung oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia, berkomitmen memperkuat kebijakan ekonomi dan digital di Indonesia.
Peran Krusial Ekonomi Digital bagi Pertumbuhan Nasional
Ekonomi digital saat ini menjadi pilar krusial bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Sektor ini memiliki potensi yang sangat besar.
Airlangga Hartarto menyoroti bahwa sektor e-commerce menyumbang porsi signifikan. Sektor ini mencapai 72 persen dari total nilai ekonomi digital nasional. Angka ini menunjukkan dominasi e-commerce dalam ekosistem digital Indonesia.
Indonesia merupakan pasar digital terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Nilai pasar digital Indonesia diperkirakan mencapai 600 miliar dolar AS pada tahun 2030. Potensi ini menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di kancah regional. Dengan demikian, percepatan transformasi digital melalui kolaborasi internasional menjadi sangat vital untuk memaksimalkan potensi ini dan mencapai target Indonesia Emas 2045.