Indonesia Pacu Pengembangan Semikonduktor dan AI: Mesin Pertumbuhan Ekonomi Baru
Pemerintah Indonesia gencar mengembangkan industri semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) sebagai strategi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang pesat hingga 2045.

Jakarta, 30 April 2024 - Pemerintah Indonesia tengah berlomba mengembangkan industri semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi baru. Langkah ini diyakini sebagai kunci transformasi ekonomi nasional menuju era digital, mengingat pada tahun 2045, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara diperkirakan sangat bergantung pada sektor digital dan AI. Inisiatif ini diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Menurut Menko Airlangga, "Semikonduktor dan AI merupakan engine of growth yang akan dikembangkan dalam beberapa tahun mendatang." Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu lalu. Pemerintah telah merumuskan beberapa strategi untuk mencapai target ambisius ini, yang meliputi pembentukan Satgas khusus, pengembangan sumber daya manusia, peningkatan investasi, dan pembangunan infrastruktur pendukung.
Langkah cepat ini didorong oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang sangat menjanjikan. Pada tahun 2025, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai 150 miliar dolar AS, dan melonjak menjadi 600 miliar dolar AS pada tahun 2030. Hal ini sejalan dengan target Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN.
Strategi Pengembangan Semikonduktor dan AI
Pemerintah Indonesia telah menetapkan beberapa strategi kunci untuk mengembangkan industri semikonduktor dan AI. Salah satu langkah utama adalah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pengembangan Ekosistem Semikonduktor dan Kecerdasan Artifisial (AI) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Satgas ini bertanggung jawab untuk mempercepat pengembangan ekosistem semikonduktor, mulai dari desain chip hingga pembangunan pusat data, termasuk pelatihan sumber daya manusia yang mumpuni.
Selain itu, pemerintah juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program beasiswa pendidikan di bidang Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika (STEM), mulai dari jenjang S1 hingga S3. Pelatihan vokasi dan riset di bidang teknologi juga menjadi bagian penting dari strategi ini. "Indonesia telah bekerja sama dengan universitas di AS, seperti Arizona State University dan Purdue University, dan akan terus mendorong kerja sama dengan perguruan tinggi di Singapura," jelas Menko Airlangga.
Lebih lanjut, pemerintah mendorong pengembangan fasilitas assembly, testing, dan packaging semikonduktor, yang saat ini telah dimulai di Batam. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan rantai pasok yang lengkap dan terintegrasi di dalam negeri. Terakhir, pemerintah berkomitmen meningkatkan investasi dan perdagangan di sektor semikonduktor dan AI, memastikan jumlah investasi terus meningkat seiring dengan perluasan ekosistem industri.
Pemanfaatan AI dan Pusat Data
Menko Airlangga menekankan bahwa pemanfaatan AI bukan hanya sebatas otomatisasi, tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas di berbagai sektor. Meskipun ada kekhawatiran akan tergantikannya beberapa pekerjaan, AI juga diyakini akan menciptakan lapangan kerja baru berbasis teknologi. Indonesia telah memiliki pusat data AI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa, yang akan menjadi salah satu industri utama yang didorong pemerintah.
Saat ini, pemerintah masih dalam proses penyusunan peta jalan pengembangan industri semikonduktor dan AI nasional. Namun, komitmen pemerintah untuk menjadikan kedua sektor ini sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru terlihat jelas melalui berbagai strategi dan inisiatif yang telah dan akan dijalankan. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi digital yang sangat menjanjikan, Indonesia optimis dapat mencapai targetnya sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN.
Pemerintah menyadari pentingnya kolaborasi dan kemitraan dalam mencapai tujuan ini. Kerja sama dengan berbagai universitas ternama di luar negeri dan pengembangan SDM yang terampil menjadi kunci keberhasilan pengembangan industri semikonduktor dan AI di Indonesia. Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.
Dengan dukungan investasi yang konsisten dan pengembangan ekosistem yang terintegrasi, Indonesia siap untuk memimpin perkembangan teknologi di kawasan ASEAN dan menjadi pemain utama dalam industri semikonduktor dan AI di masa depan. Target ambisius ini membutuhkan komitmen dan kerja keras dari semua pihak, namun potensi keuntungannya sangat besar bagi perekonomian Indonesia.