Indonesia Peringkat ke-8 Dunia: Beasiswa Erasmus+ Jadi Ajang Berbagi Nilai Budaya di Eropa
Ratusan mahasiswa Indonesia raih Beasiswa Erasmus+ Uni Eropa. Kesempatan ini tak hanya untuk menimba ilmu, namun juga ajang memperkenalkan kekayaan budaya bangsa di kancah global.

Ratusan mahasiswa dan dosen Indonesia berhasil meraih beasiswa Erasmus+ Uni Eropa untuk tahun akademik 2025. Kesempatan ini tidak hanya membuka pintu bagi pendidikan berkualitas di berbagai institusi Eropa, tetapi juga menjadi ajang penting untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia. Acara Pra-Keberangkatan penerima beasiswa diselenggarakan di Jakarta pada Sabtu, 27 Juli.
Yulita Priyoningsih, Subkoordinator Rekognisi Pembelajaran Lampau dan Pembelajaran Internasional Kemdiktisaintek, menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai duta bangsa. Ia menyatakan bahwa waktu di Eropa adalah kesempatan berharga untuk berbagi nilai-nilai luhur dan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat global. Program ini diharapkan menjadi perjalanan transformatif bagi para penerima.
Melalui studi di berbagai negara Eropa, mahasiswa Indonesia akan memperoleh wawasan mendalam mengenai keunggulan akademis dan perspektif global. Selain itu, program ini juga menekankan nilai kerja sama, inovasi, dan pemahaman antarbudaya. Harapannya, ilmu yang diperoleh dapat dibawa pulang dan disebarluaskan untuk kemajuan Tanah Air.
Beasiswa Erasmus+: Jembatan Budaya dan Ilmu Pengetahuan
Yulita Priyoningsih dari Kemdiktisaintek menyampaikan apresiasi tinggi kepada Uni Eropa atas dukungan berkelanjutan program Erasmus+. Menurutnya, program ini secara signifikan memperkuat konektivitas antarmasyarakat Indonesia dan Eropa. Ia berharap para mahasiswa dapat tumbuh menjadi pemimpin masa depan.
Para penerima beasiswa diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu mengaplikasikan ilmu dan pengalaman mereka. Pengetahuan yang didapatkan selama pendidikan di Eropa diharapkan dapat disebarkan luas kepada masyarakat Indonesia. Ini merupakan investasi jangka panjang bagi pengembangan sumber daya manusia bangsa.
Program beasiswa ini bukan sekadar transfer ilmu, melainkan juga pertukaran nilai-nilai. Mahasiswa Indonesia memiliki peran strategis untuk memperkenalkan keragaman budaya dan aspirasi bangsa di kancah internasional. Hal ini sejalan dengan upaya diplomasi budaya Indonesia.
Antusiasme Tinggi dan Persaingan Ketat Penerima Beasiswa
Teja Kurniawan, salah satu penerima beasiswa Erasmus+, mengungkapkan kebahagiaannya bisa melanjutkan studi S2 di Eropa. Ia merasa sangat bersyukur karena ini adalah pengajuan pertamanya dan berhasil lolos dari persaingan yang sangat ketat. Teja akan memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin.
Alumni Hubungan Internasional Unpad ini berhasil menjadi salah satu dari 17 orang yang diterima dari total 17.000 pelamar di jurusannya. Angka ini menunjukkan betapa kompetitifnya program beasiswa ini. Teja berharap dapat menggali ilmu lebih dalam untuk berkontribusi bagi Indonesia dan Uni Eropa.
Senada dengan Teja, Noer Risky Ramadhani juga menyatakan antusiasmenya. Ia berkomitmen tidak hanya mencapai keunggulan akademik, tetapi juga membangun jembatan antarbudaya. Noer bertekad untuk kembali sebagai agen perubahan bagi komunitas dan negaranya setelah menyelesaikan studi di Eropa.
Pencapaian Indonesia dalam Program Erasmus+
Tahun ini, sebanyak 260 mahasiswa dan dosen Indonesia berhasil meraih beasiswa Erasmus+ untuk tahun akademik 2025. Dari jumlah tersebut, 73 di antaranya adalah penerima beasiswa Erasmus Mundus Joint Master’s (EMJM). Pencapaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-8 dunia sebagai negara dengan penerima beasiswa EMJM terbanyak.
Selain penerima EMJM, sebanyak 187 mahasiswa dan dosen lainnya juga memperoleh beasiswa pertukaran Erasmus+ jangka pendek. Beasiswa ini memungkinkan mereka untuk belajar, mengajar, atau mengikuti pelatihan di berbagai universitas di Eropa. Ini menunjukkan keragaman program yang ditawarkan.
Program ini bersifat dua arah, di mana 75 mahasiswa dan akademisi Eropa juga datang ke Indonesia. Mereka belajar dan mengajar di Indonesia melalui beasiswa yang sama. Sejak diluncurkan pada tahun 2004, hampir 3.000 mahasiswa dan dosen Indonesia telah berhasil meraih beasiswa Erasmus+, menandai keberlanjutan kerja sama pendidikan ini.