TPID Bengkulu Perkuat Strategi Kendalikan Inflasi 2025
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu memperkuat empat langkah strategis untuk mengendalikan inflasi di tahun 2025, meliputi ketersediaan bahan pokok, distribusi lancar, harga terjangkau, dan komunikasi efektif, setelah berhasil meneka

Bengkulu, 28 Januari 2025 - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu meningkatkan upaya pengendalian inflasi untuk tahun 2025. Strategi ini difokuskan pada empat pilar utama: memastikan ketersediaan bahan pokok, kelancaran distribusi, menjaga harga tetap terjangkau, dan memperkuat komunikasi publik yang efektif.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana, menjelaskan bahwa langkah-langkah tersebut diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah. Salah satu fokus utama adalah penguatan budidaya pertanian dan pengelolaan pascapanen yang terintegrasi. Langkah ini penting seiring dengan terus berjalannya proses hilirisasi untuk menjamin pasokan bahan pokok yang cukup.
Untuk menjamin kelancaran distribusi dan keterjangkauan harga, TPID akan terus memperluas program pasar murah dan toko pangan rakyat. Ketersediaan anggaran yang memadai menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Selain itu, TPID juga akan terus mengoptimalkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Antisipasi terhadap gejolak inflasi jangka pendek juga menjadi perhatian serius. Wahyu Yuwana menekankan pentingnya penguatan basis data dan kerja sama antar daerah untuk merespon cepat perubahan harga di pasar. Informasi yang akurat dan responsif menjadi kunci dalam pengendalian inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal, menambahkan bahwa pengendalian inflasi di awal tahun 2025 perlu mendapat perhatian khusus, terutama pada komoditas bahan pokok. Beberapa komoditas seperti cabai dan bawang merah mengalami kenaikan harga di awal tahun. Data pemantauan 20 komoditas bahan pokok utama menunjukkan adanya peningkatan harga sejumlah barang kebutuhan pokok.
Bengkulu menorehkan prestasi dalam pengendalian inflasi tahun 2024. BPS mencatat inflasi di Provinsi Bengkulu sepanjang tahun lalu berada di bawah satu persen. Prestasi ini menunjukkan kondisi ekonomi Bengkulu yang terkendali dan stabil.
Win Rizal menjelaskan, "Secara umum, kondisi ekonomi Bengkulu terkendali dan ini merupakan situasi yang baik. Kita harus berupaya mempertahankan stabilitas ini di tahun 2025. Meskipun terjadi gejolak harga di tahun 2024, namun semuanya masih terkendali." Inflasi Bengkulu pada tahun 2024 tercatat sebesar 0,84 persen (yoy), jauh di bawah target nasional sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen (yoy).
Keberhasilan pengendalian inflasi di tahun 2024 menjadi modal penting dalam mempertahankan stabilitas harga di tahun 2025. TPID berkomitmen untuk melanjutkan upaya-upaya yang telah terbukti efektif dan melakukan adaptasi terhadap tantangan baru yang mungkin muncul.