BI Kendalikan Harga Jelang Ramadhan di Kaltim: Antisipasi Lonjakan di Balikpapan
Bank Indonesia (BI) Balikpapan berkoordinasi dengan daerah lain di Kalimantan Timur untuk mengendalikan harga bahan pokok dan barang penting menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025, terutama di Balikpapan yang rentan terhadap gejolak harga.
![BI Kendalikan Harga Jelang Ramadhan di Kaltim: Antisipasi Lonjakan di Balikpapan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/13/150109.889-bi-kendalikan-harga-jelang-ramadhan-di-kaltim-antisipasi-lonjakan-di-balikpapan-1.jpg)
Jelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1447 Hijriah, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, mengambil langkah proaktif untuk mengendalikan harga bahan pokok dan barang penting. Koordinasi intensif dilakukan bersama Tim Pengendali Inflasi (TPID) di tiga wilayah: Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Paser.
Upaya BI Kendalikan Inflasi
Kepala Kantor Perwakilan BI Kota Balikpapan, Robi Ariadi, menyatakan komitmen BI untuk memastikan stabilitas harga. "Kami berupaya mengendalikan harga bahan pokok dan barang penting menjelang Ramadhan hingga Idul Fitri," ujar Robi dalam keterangannya di Balikpapan, Kamis (13/2).
Koordinasi TPID difokuskan pada ketersediaan dan distribusi barang. Tujuannya adalah memastikan masyarakat dapat memperoleh bahan pokok dan barang penting dengan harga terjangkau. "Koordinasi ini memastikan distribusi lancar, jumlah barang cukup, sehingga harganya tetap terjangkau," tambah Robi.
Komoditas yang Diprioritaskan
Daftar komoditas yang menjadi fokus pengendalian harga meliputi bahan pokok seperti beras, minyak goreng, garam, gula, daging sapi dan ayam, ikan, telur, susu, bawang merah, bawang putih, cabai, dan kedelai. Selain itu, barang penting seperti material bangunan (semen, pasir, batu kerikil, besi beton, suku cadang kendaraan), serta bahan baku kue dan roti tradisional (santan, gula merah) juga menjadi perhatian.
Balikpapan: Titik Rawan Inflasi
Kota Balikpapan dinilai sebagai daerah paling rentan terhadap gejolak harga. Sebagian besar pasokan kebutuhan pokok di Balikpapan berasal dari luar daerah, seperti Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, atau Jawa Timur. Hal ini membuat Balikpapan sangat bergantung pada kelancaran distribusi.
Robi menjelaskan, "Kalau musim hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi, kapal pengangkut terlambat masuk Pelabuhan Kota Balikpapan, biasanya harga naik." Kondisi cuaca ekstrem ini berpotensi mengganggu pasokan dan mendorong kenaikan harga.
Kerja Sama Pemerintah dan TPID
Ketua TPID dan Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Tohar, menekankan pentingnya upaya bersama untuk memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan Idul Fitri dengan tenang tanpa terbebani kenaikan harga yang signifikan. Kerja sama antara pemerintah dan BI melalui TPID menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi ini.
Kesimpulan
Langkah proaktif Bank Indonesia dalam mengendalikan harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri di Kalimantan Timur, khususnya di Balikpapan, patut diapresiasi. Koordinasi yang erat dengan TPID di berbagai daerah dan fokus pada kelancaran distribusi menjadi strategi kunci untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan keterjangkauan bagi masyarakat. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan kenyamanan ekonomi bagi masyarakat selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.