Pemprov Kaltim Jamin Stabilitas Harga Pokok Jelang Ramadhan, Waspadai Kenaikan Cabai!
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan stabilitas harga bahan pokok selama Ramadhan, meskipun terjadi kenaikan harga cabai, dan melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga.

Samarinda, 4 Maret 2025 - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bekerja keras memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok selama bulan Ramadhan. Pantauan harian dilakukan di seluruh kabupaten dan kota untuk mencegah lonjakan harga yang dapat memberatkan masyarakat. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan jaminan bagi warga Kaltim agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
Berdasarkan pantauan harian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kaltim, sebagian besar harga kebutuhan pokok masih terpantau stabil. Namun, ada sedikit kekhawatiran terkait kenaikan harga cabai, khususnya cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Kenaikan ini mulai terasa sejak pertengahan Februari 2025, meskipun sempat mengalami fluktuasi menjelang Natal dan Tahun Baru.
Kepala Bidang Perdagangan DPPKUKM Kaltim, Ali Wardana, menjelaskan, "Kenaikan harga cabai ini terpantau mulai pertengahan Februari. Sebelumnya, harga sempat naik dan turun pada akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru." Pemerintah telah melakukan berbagai intervensi untuk meredam kenaikan harga, termasuk operasi pasar dan pasar murah, yang terbukti efektif menurunkan harga hingga Januari 2025. Namun, peningkatan permintaan jelang Ramadhan kembali mendorong kenaikan harga cabai yang terus dipantau ketat oleh pemerintah.
Langkah Strategis Pemprov Kaltim Menjaga Stabilitas Harga
Menyikapi kenaikan harga cabai, Pemprov Kaltim, bersama pemerintah pusat, telah mengambil langkah-langkah strategis. Salah satu langkah penting adalah pelaksanaan operasi pasar di berbagai titik strategis. Di Samarinda, operasi pasar digelar di 16 Kantor Pos, sementara di Balikpapan, operasi pasar dilakukan di 20 Kantor Pos. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Selain operasi pasar, upaya lain yang dilakukan adalah mengurangi ketergantungan Kaltim terhadap pasokan dari luar daerah. "Kami berupaya mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah, bahkan menghilangkannya. Ini adalah cita-cita besar kami," tegas Ali Wardana. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Kaltim untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Koordinasi antarpemangku kepentingan juga terus ditingkatkan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). TPID berperan aktif dalam melakukan langkah-langkah antisipasi inflasi melalui sistem peringatan dini (early warning system). Sistem ini memungkinkan pemerintah untuk merespon secara cepat terhadap potensi kenaikan harga.
Himbauan Kepada Masyarakat
Pemprov Kaltim mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan menghindari pembelian bahan pokok secara berlebihan (panic buying). Ketersediaan barang kebutuhan pokok dijamin aman, dan pemerintah telah menyediakan pasar murah serta operasi pasar di seluruh kabupaten dan kota sebagai alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan barang dengan harga terjangkau. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan tenang selama bulan Ramadhan.
Pemerintah terus berupaya untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan bijak dalam berbelanja. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan bulan Ramadhan dapat dijalani dengan nyaman dan penuh berkah.