Satgas Pangan Mataram Jamin Stok Bahan Pokok Aman Selama Ramadhan 2025
Satgas Pangan Kota Mataram memastikan ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan 1446 H/2025 aman dan akan mengawasi pergerakan harga agar tidak terjadi spekulasi.

Tim Satgas Pangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), memberikan jaminan ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025. Mereka menyatakan kesiapsiagaan untuk turun langsung ke lapangan guna mencegah spekulasi harga yang merugikan masyarakat. Hal ini disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Mataram, Miftahurrahman, di Mataram pada Kamis, 27 Februari 2024.
Satgas Pangan Mataram, yang terdiri dari berbagai instansi seperti Badan Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, Polresta Mataram, Kodim 1606 Mataram, Bagian Ekonomi Kota Mataram, dan pihak terkait lainnya, akan aktif memantau distribusi dan harga bahan pokok. Miftahurrahman menekankan pentingnya peran Satgas Pangan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar, terutama selama Ramadhan dan Idul Fitri, ketika permintaan cenderung meningkat.
Dengan pengawasan ketat dari Satgas Pangan, diharapkan para pedagang tidak akan menaikkan harga secara sembarangan. "Peran Satgas Pangan sangat penting untuk mengantisipasi spekulasi harga, indikasi penimbunan kebutuhan pokok, dan indikasi-indikasi lainnya. Termasuk antisipasi inflasi," tegas Miftahurrahman. Langkah ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari potensi kenaikan harga yang tidak wajar.
Kenaikan Harga Masih Terkendali
Miftahurrahman menjelaskan bahwa tren kenaikan harga beberapa bahan pokok menjelang Ramadhan masih dalam batas wajar dan terkendali. Kenaikan harga yang terjadi saat ini dipicu oleh beberapa faktor, dan stok bahan pokok masih tersedia di pasaran. Sebagai contoh, harga cabai merah besar naik dari Rp55.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram, cabai rawit merah dari Rp80.000 menjadi Rp88.000 per kilogram, dan cabai rawit hijau dari Rp50.000 menjadi Rp60.000 per kilogram. Ayam broiler juga mengalami kenaikan harga, dari Rp35.000 menjadi Rp36.000 per kilogram.
Namun, Miftahurrahman menambahkan bahwa harga komoditas lain seperti telur, bawang, minyak, beras, dan lainnya masih relatif stabil. Meskipun kenaikan harga beberapa bahan pokok tidak signifikan, pemerintah bersama Satgas Pangan tetap melakukan langkah antisipasi untuk mencegah kenaikan harga yang lebih drastis.
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga, terutama untuk komoditas penting seperti cabai. Cabai merupakan bahan utama dalam berbagai masakan khas Lombok, seperti pelecing, yang menjadi menu favorit masyarakat selama Ramadhan. Untuk menjamin pasokan dan stabilitas harga cabai, pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam membina petani cabai dengan luas tanam mencapai 400 hektare di Kota Mataram.
Antisipasi dan Kerjasama
Langkah-langkah antisipasi yang dilakukan Satgas Pangan Mataram meliputi pemantauan ketat terhadap distribusi dan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional dan modern. Mereka juga akan menindak tegas praktik-praktik yang melanggar aturan, seperti penimbunan dan manipulasi harga. Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia dan petani lokal, menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan.
Dengan adanya jaminan ketersediaan bahan pokok dan pengawasan ketat dari Satgas Pangan, diharapkan masyarakat Kota Mataram dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan tenang tanpa khawatir akan kesulitan mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. Pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Satgas Pangan juga akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga stabilitas harga dan menghindari pembelian bahan pokok secara berlebihan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga yang tidak terkendali.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan Ramadhan 1446 H/2025 di Kota Mataram dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat menikmati bulan suci dengan tenang dan nyaman.