Harga Cabai di Indonesia Naik Jelang Ramadan, Pemerintah Turun Tangan
Menteri Pertanian memastikan pemerintah akan mengambil langkah untuk menurunkan harga cabai yang melambung tinggi menjelang Ramadan, dan meminta pelaku usaha untuk tidak menaikkan harga secara sewenang-wenang.

Jakarta, 3 Maret 2025 - Jelang Ramadan, harga cabai di Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memastikan pemerintah akan turun tangan untuk menstabilkan harga komoditas penting ini. Kenaikan harga cabai terjadi di berbagai pasar tradisional di Indonesia, dan pemerintah berupaya untuk mencegah penyalahgunaan HET (Harga Eceran Tertinggi).
Kenaikan harga cabai ini telah menjadi perhatian pemerintah, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Presiden Joko Widodo telah memanggil beberapa menteri untuk membahas masalah ini dan mencari solusi yang tepat. Langkah cepat dan terukur diperlukan untuk memastikan keterjangkauan harga cabai bagi masyarakat.
Menteri Amran Sulaiman menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi pedagang untuk menaikkan harga cabai di atas HET. Stok beberapa komoditas pokok, seperti beras dan minyak goreng, relatif cukup. Beliau juga meminta pelaku usaha untuk tidak memanfaatkan situasi ini untuk meraup keuntungan secara berlebihan. "Kami akan mengambil langkah untuk menurunkan harga (cabai). Kami meminta semua pelaku usaha untuk tidak menetapkan harga makanan di atas HET," tegas Sulaiman.
Pemerintah Awasi Ketat Harga Cabai
Pemerintah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengawasi ketat harga cabai dan menindak tegas pelaku usaha yang melanggar aturan. Hal ini dilakukan untuk melindungi konsumen dan mencegah praktik monopoli yang dapat merugikan masyarakat. Koordinasi tersebut melibatkan Kementerian Perdagangan, Kepolisian, dan instansi terkait lainnya.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menambahkan bahwa harga cabai rawit merah telah meningkat 23,23 persen secara bulanan menjadi Rp81.700 per kg. Kenaikan harga ini cukup signifikan dan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga cabai di pasaran. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari pengawasan ketat hingga intervensi pasar jika diperlukan. Tujuannya adalah untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah terjadinya gejolak harga yang lebih besar.
Harga Cabai di Pasar Tradisional
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) melaporkan kenaikan harga berbagai jenis cabai di pasar tradisional pada 3 Maret 2025. Harga cabai rawit merah rata-rata di atas Rp100.000 per kg, cabai rawit hijau Rp69.150 per kg, cabai merah keriting Rp68.350 per kg, dan cabai merah besar Rp65.550 per kg.
Kenaikan harga ini tentu menjadi beban tambahan bagi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga yang harus memenuhi kebutuhan dapur. Pemerintah berharap dengan langkah-langkah yang diambil, harga cabai dapat segera kembali normal dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah juga tengah mengevaluasi sistem distribusi cabai untuk memastikan efisiensi dan mencegah penumpukan harga di tingkat pedagang. Upaya ini diharapkan dapat menekan harga cabai di pasaran dan memastikan ketersediaannya secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
Langkah-langkah pemerintah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan menjaga stabilitas harga pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Pemerintah terus memantau perkembangan harga cabai dan akan mengambil tindakan cepat jika diperlukan.
Diharapkan dengan adanya pengawasan ketat dan koordinasi antar kementerian, harga cabai dapat segera kembali normal dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.