Harga Cabai di Jambi Naik Jelang Lebaran, Bawang Merah Ikutan Meroket!
Jelang Idul Fitri, harga cabai di Kota Jambi merangkak naik signifikan, diikuti bawang merah, sementara komoditas lain relatif stabil, memicu pemantauan intensif dari pemerintah.

Harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kota Jambi mengalami kenaikan menjelang Idul Fitri. Kenaikan ini terjadi karena meningkatnya permintaan, seperti yang diungkapkan oleh Wali Kota Jambi, Maulana, saat melakukan pemantauan harga bahan pokok pada Sabtu, 22 Maret 2024. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok dan stabilitas harga menjelang hari raya.
Wali Kota Maulana secara langsung meninjau beberapa lokasi, termasuk Pasar Tradisional Aurduri, Gudang Indo Grosir, Gudang Dua Angsa, dan PT Pangan Nusantara. Ia menekankan pentingnya memastikan distribusi yang lancar, harga yang terjangkau, dan kesiapan cadangan bahan pokok agar tetap aman.
"Dari komoditas bumbu dapur seperti cabai ada kenaikan sedikit, biasanya konsumsi yang besar cabai merah keriting," jelas Wali Kota Maulana. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa harga komoditas utama lainnya seperti daging, ayam, dan telur masih terpantau stabil. Beras, gula, dan minyak goreng juga dilaporkan dalam kondisi stabil dengan stok yang mencukupi.
Kenaikan Harga Cabai dan Bawang Merah
Berdasarkan pantauan di Pasar Aurduri, harga cabai merah besar telah mencapai Rp35.000 per kilogram, meningkat 14 persen dari harga sebelumnya. Harga cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan, mencapai Rp60.000 per kilogram atau naik 16 persen. Tidak hanya cabai, harga bawang merah juga ikut merangkak naik menjadi Rp40.000 per kilogram, meningkat 12 persen dari hari sebelumnya.
Wali Kota Maulana menjelaskan bahwa pemantauan harga cabai dilakukan secara intensif, dua kali sehari, untuk memastikan kebutuhan pasokan pangan tetap terpenuhi. Langkah ini merupakan upaya preventif untuk mengantisipasi lonjakan harga yang lebih drastis menjelang Idul Fitri.
Pemerintah Kota Jambi berkomitmen untuk terus memantau situasi pasar dan berkoordinasi dengan Satgas Pangan guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi menjelang hari raya.
Selain memantau pasar tradisional, pemerintah juga melakukan pengawasan di gudang-gudang distributor untuk memastikan tidak ada penimbunan yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga yang tidak wajar. Transparansi harga dan ketersediaan stok menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pasar.
Langkah Antisipasi Pemerintah Kota Jambi
Untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga yang lebih tinggi, Pemerintah Kota Jambi telah melakukan beberapa langkah, antara lain dengan meningkatkan koordinasi dengan para distributor dan petani. Pemerintah juga mempertimbangkan untuk membuka pasar murah sebagai salah satu solusi untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik membeli bahan pokok dan tetap bijak dalam berbelanja. Dengan melakukan pembelian sesuai kebutuhan, diharapkan dapat mencegah terjadinya lonjakan harga yang lebih signifikan.
Ke depan, Pemerintah Kota Jambi akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan. Kerjasama antara pemerintah, distributor, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan pasar yang sehat dan adil.
Pemerintah juga akan terus melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang telah diterapkan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Tujuan utama adalah untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi dengan harga yang terjangkau dan stabil.
Dengan adanya pemantauan yang intensif dan langkah-langkah antisipasi yang tepat, diharapkan kenaikan harga bahan pokok menjelang Idul Fitri dapat dikendalikan dan tidak membebani masyarakat secara berlebihan.