Pemkab Malinau Jaga Stabilitas Harga Jelang Lebaran 2025, Sidak Pasar Ungkap Kenaikan Harga Cabai Rawit
Pemerintah Kabupaten Malinau melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok menjelang Lebaran 2025, menemukan kenaikan harga cabai rawit signifikan dan langkah-langkah antisipasi yang dilakukan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau, Kalimantan Utara, gencar menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H/2025. Wakil Bupati Malinau, Jakaria, memimpin langsung inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan sejumlah toko sembako pada Jumat (7/3/2024) sebagai langkah antisipasi lonjakan harga dan kelangkaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Sidak tersebut dilakukan untuk memastikan situasi terkini harga dan persediaan sembako tetap stabil hingga Idul Fitri. "Inspeksi kami lakukan untuk melihat situasi terkini harga dan persediaan sembako dan perlu untuk memastikan semua stabil hingga memasuki Idul Fitri nanti," jelas Wakil Bupati Jakaria dalam keterangan resmi Pemkab Malinau.
Hasil sidak mengungkapkan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Kenaikan paling signifikan terjadi pada cabai rawit, yang melonjak dari Rp100.000-Rp110.000 per kilogram menjadi Rp150.000 per kilogram. Selain itu, pasokan cabai rawit juga terbatas, memicu kekhawatiran konsumen.
Kenaikan Harga Cabai Rawit dan Langkah Antisipasi Pemkab Malinau
Kenaikan harga cabai rawit menjadi perhatian serius Pemkab Malinau, mengingat kebutuhan akan komoditas ini cenderung meningkat selama bulan Ramadhan. "Kenaikan harga cabai rawit ini cukup mengkhawatirkan, apalagi di bulan Ramadan kebutuhan akan cabai rawit biasanya meningkat," ungkap Jakaria. Selain cabai rawit, gula dan bawang merah juga mengalami kenaikan, meski masih dalam batas wajar, sekitar Rp1.000-Rp2.000 per kilogram.
Pemkab Malinau telah berkoordinasi dengan pedagang dan distributor untuk menjamin kelancaran pasokan. Pedagang memperkirakan pasokan dari luar daerah akan kembali normal pada minggu kedua Ramadhan, yang diharapkan dapat menstabilkan harga. "Kami akan terus memantau harga di lapangan secara intensif selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, sidak dilakukan setiap minggu, dengan sidak berikutnya dijadwalkan pada hari Selasa depan," tegas Jakaria.
Komitmen Pemkab Malinau untuk menjaga stabilitas harga sangat kuat. Pemerintah daerah siap mengambil tindakan tegas jika ditemukan praktik spekulasi harga atau penimbunan barang oleh pedagang. Selain sidak, Pemkab Malinau juga akan mengintensifkan komunikasi dengan pedagang dan distributor, serta menggencarkan edukasi kepada masyarakat tentang pola konsumsi bijak untuk menghindari panic buying.
Komoditas Lain dan Edukasi Konsumen
Meskipun cabai rawit mengalami kenaikan signifikan, komoditas lain seperti telur, kacang tanah, dan kol terpantau stabil. Pemerintah daerah berupaya memastikan ketersediaan dan stabilitas harga komoditas pokok lainnya agar masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan tenang.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Malinau meliputi pengawasan intensif, koordinasi dengan pelaku pasar, dan edukasi kepada masyarakat. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi yang bijak dan menghindari pembelian panik yang dapat memperburuk situasi.
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkab Malinau optimistis dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2025. Pemerintah daerah berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif fluktuasi harga yang signifikan.
Kesimpulan: Pemkab Malinau menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Lebaran 2025 melalui berbagai upaya, termasuk sidak pasar, koordinasi dengan pelaku usaha, dan edukasi kepada masyarakat. Meskipun ada kenaikan harga pada beberapa komoditas, pemerintah daerah berupaya untuk mengatasinya dan memastikan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang.