Harga Kebutuhan Pokok Bantul Jelang Ramadhan 2025 Relatif Stabil, Imbauan Belanja Sesuai Kebutuhan
Jelang Ramadhan 2025, harga kebutuhan pokok di Bantul relatif stabil, namun masyarakat diimbau untuk berbelanja sesuai kebutuhan agar stok tetap terjaga.

Bantul, 11 Maret 2025 (ANTARA) - Menjelang bulan suci Ramadhan 2025, Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja kebutuhan pokok. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan stok di pasaran. Imbauan ini disampaikan menyusul pantauan harga kebutuhan pokok yang relatif stabil, meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan.
Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul, Fenty Yusdayati, menyatakan bahwa hingga saat ini harga bahan pokok masih terpantau stabil. Namun, beliau menekankan pentingnya masyarakat untuk membeli kebutuhan sehari-hari secukupnya dan sesuai kebutuhan. "Sejauh ini kita lihat harga bahan pokok masih stabil namun agar masyarakat membeli kebutuhan sehari-hari itu secukupnya sesuai kebutuhan dan sebagainya," ujar Fenty di Bantul, Selasa.
Lebih lanjut, Fenty menjelaskan bahwa hakikat puasa adalah menahan nafsu, termasuk nafsu untuk berbelanja berlebihan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aksi borong atau menimbun bahan pokok secara berlebihan. "Karena puasa itu sesungguhnya menahan segala nafsu, ya jangan berlebihan, agar stok aman, jangan terlalu borong karena takut habis, stok bahan pokok aman," tegasnya.
Harga Kebutuhan Pokok yang Stabil
Pemerintah Kabupaten Bantul telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, salah satunya melalui operasi pasar murah. Selain itu, pengawasan terhadap bahan bakar minyak dan gas LPG 3 kilogram atau bersubsidi juga terus dilakukan. Hasil monitoring menunjukkan kondisi yang aman dan terkendali.
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul, beberapa harga kebutuhan pokok yang terpantau stabil antara lain beras premium (Rp13.600 per kilogram), gula pasir curah (Rp17.500 per kilogram), dan minyak goreng curah (Rp17.800 per kilogram).
Stabilitas harga ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan. Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau dan melakukan intervensi jika diperlukan untuk menjaga stabilitas harga.
Harga Kebutuhan Pokok yang Masih Tinggi
Meskipun sebagian besar kebutuhan pokok relatif stabil, beberapa komoditas masih menunjukkan harga yang tinggi. Salah satu komoditas yang harganya masih tinggi adalah cabai rawit merah, yang mencapai Rp79.000 per kilogram. Harga ini meningkat signifikan dibandingkan sebelum Ramadhan, yang berkisar antara Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
Selain cabai rawit merah, harga bawang merah juga mengalami kenaikan, dari Rp34.000 menjadi Rp38.000 per kilogram. Kenaikan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk cuaca ekstrem dan bencana alam yang berdampak pada produksi, sementara permintaan masyarakat meningkat.
"Harga cabai rawit harganya masih tinggi, dan hari ini tadi ada rapat tim pengendali inflasi di kantor, dan nampaknya pokok bahasannya karena cuaca ekstrem, bencana-bencana, sehingga berdampak kepada produksi, sementara permintaan masyarakat naik," jelas Fenty.
Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya mengatasi permasalahan ini melalui berbagai langkah, termasuk koordinasi dengan pihak terkait dan pemantauan ketat terhadap pasokan dan distribusi komoditas.
Antisipasi dan Langkah Ke Depan
Pemerintah Kabupaten Bantul mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi fluktuasi harga beberapa komoditas. Masyarakat dihimbau untuk cermat dalam berbelanja dan membeli sesuai kebutuhan. Dengan demikian, diharapkan ketersediaan stok kebutuhan pokok dapat terjaga dengan baik selama bulan Ramadhan 2025.
Langkah-langkah strategis seperti operasi pasar murah dan pengawasan distribusi akan terus dilakukan untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat Bantul. Koordinasi antar instansi terkait juga akan terus ditingkatkan untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga di masa mendatang.