Ancam Sanksi, Mentan Awasi Ketat Kenaikan Harga Pangan Jelang Lebaran
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan peringatan tegas kepada pengusaha yang menaikkan harga pangan di atas HET dengan ancaman sanksi administrasi bahkan penyegelan usaha.

Jakarta, 3 Maret 2025 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan peringatan keras kepada para pengusaha terkait potensi kenaikan harga komoditas pangan strategis menjelang Lebaran. Amran menegaskan bahwa pengusaha yang menaikkan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah akan dikenai sanksi administrasi. Peringatan ini disampaikan menyusul pengawasan ketat yang dilakukan pemerintah untuk memastikan stabilitas harga pangan selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Langkah pengawasan ini melibatkan kerjasama antar kementerian dan lembaga. Kementerian Pertanian berkoordinasi erat dengan TNI dan Polri untuk memantau harga barang di pasaran. "Sanksi administrasi (dikenakan kepada yang melanggar), dan apabila masih tidak mematuhi aturan, (usahanya) disegel," tegas Amran saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Ketersediaan stok pangan yang melimpah menjadi dasar Mentan untuk menekankan agar pengusaha tidak menaikkan harga. Amran menyatakan bahwa produksi beras dan minyak goreng meningkat, sehingga tidak ada alasan bagi pengusaha untuk menaikkan harga di atas HET. "Kami meminta kepada seluruh pengusaha jangan menaikkan harga pangan di atas HET, karena tidak ada alasan, di mana produksi, khususnya yang strategis, beras, minyak goreng, itu lebih dari cukup. Stoknya banyak, produksinya naik sesuai (data) BPS. Jadi, tidak ada alasan pengusaha menaikkan harga," tegasnya.
Pengawasan Ketat dan Operasi Pasar
Untuk memastikan penegakan aturan, Mentan menyatakan bahwa inspeksi mendadak (sidak) akan dilakukan secara rutin. Kerjasama dengan TNI dan Polri, bahkan hingga tingkat Babinsa dan Bhabinkamtibmas, memastikan pengawasan harga pangan menjangkau seluruh wilayah Indonesia sampai ke tingkat desa. "Jadi, (komunikasi dan koordinasinya) sampai ke bawah, tingkat desa," tambah Amran.
Selain pengawasan, pemerintah juga gencar melakukan operasi pasar di ribuan titik di seluruh Indonesia selama bulan Ramadhan. "Terus-menerus (operasi pasar) selama bulan Ramadhan, setiap hari," kata Mentan. Langkah ini bertujuan untuk menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan komoditas pangan bagi masyarakat.
Presiden RI Prabowo Subianto juga turut memperhatikan hal ini. Pada Senin sore, Presiden memanggil beberapa menteri, termasuk Menko, untuk rapat terbatas membahas harga komoditas pangan selama bulan puasa hingga liburan Lebaran 2025. Rapat yang berlangsung lebih dari dua jam tersebut juga diselingi buka puasa bersama.
Harga Pangan Saat Ini
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) per 3 Maret 2025, harga beras di sejumlah pasar tradisional relatif stabil. Harga rata-rata berkisar antara Rp15.350 hingga Rp16.250 per kilogram. Sementara itu, harga minyak goreng curah rata-rata Rp18.750 per kg, minyak goreng kemasan merek 1 Rp22.100 per kg, dan minyak goreng kemasan merek 2 Rp21.000 per kg.
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan keterjangkauan bagi masyarakat. Ancaman sanksi tegas kepada pengusaha yang melanggar HET menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi konsumen.
Dengan pengawasan ketat dan operasi pasar yang intensif, diharapkan harga pangan tetap terkendali selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran. Kerjasama yang solid antar kementerian dan lembaga menjadi kunci keberhasilan upaya ini.