58 Kantor Pos Kaltim Gelar Pasar Murah Jelang Ramadhan, Antisipasi Lonjakan Harga
Pemerintah Kaltim melalui Disperindagkop bekerja sama dengan PT Pos Indonesia menggelar pasar murah di 58 kantor pos untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok selama Ramadhan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri dengan menggandeng PT Pos Indonesia. Sebanyak 58 kantor pos di seluruh Kaltim akan menggelar pasar murah, sebagai upaya untuk menekan potensi lonjakan harga.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Disperindagkop) Kaltim, Heni Purwaningsih, di Samarinda pada Rabu, 5 April 2024. Ia menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan mengantisipasi inflasi.
"Sebelum angka inflasi dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap bulan, kami telah melakukan prediksi komoditas mana saja yang berpotensi menyumbang inflasi. Dengan demikian, kami dapat merencanakan upaya pengendalian harga secara tepat waktu," ujar Heni Purwaningsih.
Pasar Murah di Kantor Pos: Strategi Jitu Antisipasi Lonjakan Harga
Kerja sama dengan PT Pos Indonesia dinilai strategis karena tersebarnya kantor pos di berbagai wilayah Kaltim. Dengan demikian, pasar murah dapat menjangkau masyarakat di berbagai daerah, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Langkah ini juga dibarengi dengan pemantauan rutin pergerakan harga komoditas. Disperindagkop Kaltim memiliki sistem peringatan dini untuk memprediksi komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga. Sistem ini memungkinkan pemerintah untuk melakukan intervensi secara cepat dan tepat.
Meskipun inflasi di Kaltim berhasil dikendalikan dalam beberapa bulan terakhir, Heni mengakui bahwa beberapa komoditas seperti minyak goreng dan gula pasir masih menunjukkan kecenderungan kenaikan harga. Oleh karena itu, pasar murah ini menjadi salah satu solusi untuk meringankan beban masyarakat.
Antisipasi Kenaikan Harga Cabai
Heni Purwaningsih juga menyoroti fluktuasi harga cabai yang kerap terjadi. Menurutnya, cabai merupakan komoditas yang mudah rusak dan rentan terhadap perubahan cuaca. Ketergantungan Kaltim pada pasokan cabai dari Sulawesi, yang saat ini mengalami curah hujan tinggi, juga menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan harga.
Untuk mengatasi masalah ini, Disperindagkop Kaltim berupaya mengoptimalkan penyerapan hasil panen cabai lokal melalui toko penyeimbang harga. Meskipun Kaltim bukan daerah penghasil cabai utama, upaya ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga di pasaran.
Toko penyeimbang harga juga memiliki program 'Sigap Mobile' yang melakukan operasi pasar langsung ke berbagai titik. Program ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
"Kami memiliki armada yang siap mengangkut dan mendistribusikan bahan pokok ke berbagai lokasi, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," tambah Heni.
Selain pasar murah di kantor pos, pemerintah daerah juga secara rutin menggelar operasi pasar pangan murah, terutama selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Upaya ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok selama periode tersebut.
Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, pemerintah Kaltim optimis dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri. Hal ini bertujuan untuk memastikan masyarakat dapat merayakan hari raya dengan tenang dan nyaman tanpa harus khawatir dengan kenaikan harga yang signifikan.