TPID Sidoarjo Jaga Stabilitas Harga Jelang Ramadhan: Waspada Banjir dan Inflasi
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sidoarjo mengawasi ketat harga bahan pokok dan ketersediaannya menjelang Ramadhan, antisipasi dampak banjir dan inflasi.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, secara intensif mengawasi harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan laju inflasi di Sidoarjo. Upaya pengawasan ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati, beserta timnya, di Sidoarjo pada Jumat, 28 Februari 2024. Pengawasan dilakukan karena potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan dampak banjir yang melanda beberapa desa di Sidoarjo. TPID berupaya mencegah gejolak harga dengan pemantauan, pengawasan distribusi, dan pasar murah.
Pengawasan intensif ini penting karena potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan diperparah dengan kondisi banjir yang melanda sejumlah desa di Sidoarjo. Banjir berpotensi mengganggu pasokan dan distribusi, sehingga berdampak pada harga. Oleh karena itu, langkah antisipasi TPID sangat krusial untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat Sidoarjo.
Selain pemantauan harga dan ketersediaan barang, TPID juga menegaskan kepada distributor untuk tidak menahan barang. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran perekonomian dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Langkah-langkah ini diharapkan mampu meredam potensi lonjakan harga dan menjaga daya beli masyarakat selama bulan Ramadhan.
Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Ramadhan di Sidoarjo
TPID Sidoarjo menyadari potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan. Oleh karena itu, dilakukan asesmen terhadap permasalahan ekonomi di Sidoarjo, khususnya dampak banjir. Fenny Apridawati menekankan pentingnya asesmen dan penanganan yang tepat untuk mencegah dampak negatif terhadap perekonomian masyarakat.
Selain itu, TPID juga berupaya menstabilkan harga bahan pokok produksi lokal agar terjangkau masyarakat. Masyarakat diimbau untuk berbelanja bahan pokok lokal guna meminimalisir potensi inflasi. "Masyarakat diharapkan berbelanja bahan pokok hasil lokal demi meminimalisir gejolak-gejolak yang dapat timbul jika terjadi inflasi," kata Fenny.
Sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi, TPID akan mengadakan pertemuan intensif untuk menyusun strategi pencegahan fluktuasi harga. Satgas pangan juga dikerahkan untuk mendeteksi potensi penimbunan bahan pokok.
Harga Bahan Pokok di Sidoarjo per 28 Februari 2024
Berikut data harga bahan pokok di Sidoarjo berdasarkan aplikasi Indago (Informasi Data Perdagangan Sidoarjo) per 28 Februari 2024:
- Beras: Rp15.300 per kilogram
- Minyak goreng curah: Rp18.300 per liter
- Gula pasir: Rp17.300 per kilogram
- Telur: Rp29.000 per kilogram
- Daging ayam: Rp39.500 per kilogram
- Daging sapi: Rp111.200 per kilogram
- Cabai: Rp85.100 per kilogram
- Bawang putih: Rp40.500 per kilogram
- Bawang merah: Rp34.100 per kilogram
Data ini menunjukkan harga beberapa komoditas penting di Sidoarjo. TPID akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok untuk memastikan stabilitas harga dan keterjangkauan bagi masyarakat.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, TPID Sidoarjo berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Pemantauan intensif, kerjasama dengan distributor, serta himbauan kepada masyarakat diharapkan dapat mencegah lonjakan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok bagi seluruh masyarakat Sidoarjo. Langkah antisipasi terhadap dampak banjir juga menjadi fokus utama untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.