Bukittinggi Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Jelang Lebaran
Pemerintah Kota Bukittinggi memastikan ketersediaan bahan pangan pokok aman dan harga stabil menjelang Idul Fitri 1446 H, berkat kerja sama TPID dan pemantauan pasar.

Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, memastikan ketersediaan bahan pangan pokok menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah dalam kondisi aman dan harga terkendali. Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, beserta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan pemantauan langsung ke pasar-pasar tradisional di Bukittinggi pada Rabu, 26 Maret 2024. Langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan menjelang hari raya.
"Dari hasil pemantauan dan interaksi dengan para pedagang, dapat disimpulkan bahwa stok pangan di kota Bukittinggi dalam kondisi aman dengan harga yang stabil dan terkendali. Dengan kondisi ini, kita berharap tidak terjadi lonjakan inflasi yang signifikan jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H," ungkap Wakil Wali Kota Ibnu Asis. Pengawasan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah lonjakan harga yang kerap terjadi menjelang hari besar keagamaan.
Pengawasan yang dilakukan TPID Kota Bukittinggi tidak hanya sebatas pemantauan pasar. Sebelumnya, TPID telah melakukan rapat dan membahas perkembangan inflasi di Bukittinggi. Analisis data menunjukkan bahwa inflasi relatif terkendali dalam tiga bulan terakhir, bahkan sempat mengalami deflasi pada bulan Januari dan Februari. Hal ini, menurut TPID, dipengaruhi oleh subsidi listrik dari PLN sebesar 50 persen.
Stok Pangan Aman, Harga Terkendali
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Bukittinggi, Rismal Hadi, selaku Sekretaris TPID, menjelaskan hasil pemantauan pasar. Ia menyatakan bahwa stok pangan aman dan harga masih stabil. Harga beras premium terpantau Rp17.200 per kilogram, sementara beras medium (SPHP) dijual dengan harga Rp13.200 per kilogram. Harga komoditas lain juga terpantau relatif normal.
Beberapa komoditas penting lainnya seperti bawang merah (Rp32.000/kg), bawang putih (Rp42.000/kg), dan cabai merah keriting (Rp57.000/kg) masih berada dalam batas wajar. Begitu pula dengan harga daging sapi (Rp150.000/kg), ayam ras (Rp41.000/kg), telur ayam ras (Rp45.000-Rp50.000 per tray), dan gula pasir konsumsi (Rp18.500/kg).
Komoditas lain seperti tepung terigu curah (Rp8.000/kg), minyak goreng curah (Rp15.000/liter), dan tepung terigu kemasan (Rp12.700/kg) juga terpantau stabil. Data ini menunjukkan bahwa pasokan bahan pangan di Bukittinggi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Idul Fitri.
Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Lebaran
Pemkot Bukittinggi, melalui TPID, telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Selain pemantauan pasar, rapat pimpinan juga telah dilaksanakan untuk membahas strategi menghadapi Idul Fitri. Koordinasi dengan para pedagang dan distributor juga dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi barang.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkot Bukittinggi optimistis bahwa kebutuhan pangan masyarakat selama Idul Fitri akan terpenuhi dengan harga yang terjangkau. Hal ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Bukittinggi dalam merayakan hari raya.
"Intinya dari data yang ada dan hasil peninjauan lapangan, inflasi dan deflasi yang terjadi jelang Idul Fitri ini masih terkendali. Stok pangan juga aman, harga pasaran pun masih stabil," tegas Rismal Hadi. Pernyataan ini memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi, khususnya menjelang Idul Fitri.
Dengan adanya pengawasan ketat dan langkah-langkah antisipatif yang dilakukan oleh Pemkot Bukittinggi, diharapkan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga bahan pangan pokok.