Pemkot Banjarmasin Perketat Pengawasan Pangan Jelang Lebaran 2025
Pemerintah Kota Banjarmasin meningkatkan pengawasan harga dan stok bahan pokok menjelang Lebaran 2025 untuk mencegah lonjakan harga dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin meningkatkan kewaspadaan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H atau tahun 2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok pangan bagi masyarakat. Pengawasan ketat difokuskan pada pasar tradisional dan toko-toko modern di seluruh kota.
Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, memimpin langsung upaya ini. Beliau menginstruksikan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan pengawasan intensif di berbagai lokasi, termasuk Pasar Sentra Antasari, Pasar Lima, dan supermarket Hero. Langkah ini diambil sebagai antisipasi potensi penyalahgunaan momen Lebaran oleh oknum pedagang yang kerap menaikkan harga barang.
Pengawasan langsung dilakukan untuk memastikan harga-harga tetap normal dan terjangkau. Meskipun saat ini harga masih relatif stabil, beberapa komoditas tetap menjadi perhatian khusus, terutama menjelang Lebaran yang biasanya diiringi peningkatan permintaan. Pemkot Banjarmasin berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari potensi kenaikan harga yang tidak wajar.
Pengawasan Ketat di Pasar Tradisional dan Modern
Tim TPID telah melakukan inspeksi langsung ke sejumlah pasar tradisional dan modern di Banjarmasin. Hasilnya, secara umum harga masih terpantau stabil. Namun, beberapa komoditas seperti cabai masih menunjukkan fluktuasi harga karena tingginya permintaan. Pengawasan akan terus dilakukan untuk mencegah lonjakan harga yang signifikan.
Perbedaan harga antara pasar tradisional dan modern juga menjadi perhatian. Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, menjelaskan bahwa perbedaan harga disebabkan oleh perbedaan fasilitas dan kualitas produk. Sebagai contoh, harga telur di pasar tradisional lebih rendah dibandingkan di pasar modern karena perbedaan kualitas, kemasan, dan ukuran.
Pemkot Banjarmasin memastikan ketersediaan stok bahan pokok hingga setelah Lebaran. Kerjasama dengan pemasok dari Pulau Jawa, khususnya Brebes, Jawa Tengah, dan Tanah Laut, Kalimantan Selatan, telah dilakukan untuk mengamankan pasokan bawang putih, bawang merah, dan telur. Langkah ini diambil sebagai antisipasi jika stok lokal tidak mencukupi.
Ketersediaan Stok Bahan Pokok Terjamin
Pemerintah Kota Banjarmasin juga memastikan ketersediaan stok daging hingga enam bulan ke depan. Penyimpanan daging di cold storage di pasar modern seperti Lotte Mart dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Ikhsan Budiman, Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, guna menenangkan kekhawatiran masyarakat akan kelangkaan daging.
Manajer Perum Pengadaan Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Selatan, M. Ardhi Anshari, turut memberikan pernyataan serupa terkait ketersediaan beras. Stok beras dinyatakan aman hingga lima sampai enam bulan ke depan. Bulog juga aktif menyerap beras lokal dari petani selama musim panen Maret dan April 2025.
Dengan adanya pengawasan ketat dan jaminan ketersediaan stok, Pemkot Banjarmasin berupaya untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga dan kelangkaan bahan pokok. Kerjasama antar instansi dan pihak terkait menjadi kunci keberhasilan upaya ini. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan.
"Harga-harga saat ini masih normal. Namun, ada beberapa komoditas yang tetap harus kita jaga, terutama menjelang Lebaran, karena biasanya ada oknum pedagang yang memanfaatkan momen ini untuk menaikkan harga," ujar Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR.