Sulbar Antisipasi Inflasi Ramadhan: Operasi Pasar hingga Pasar Murah Dicanangkan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyiapkan berbagai program untuk mencegah inflasi selama Ramadhan, termasuk operasi pasar dan pasar murah di enam kabupaten, guna menstabilkan harga kebutuhan pokok dan memastikan keterjangkauan bagi masyarakat
![Sulbar Antisipasi Inflasi Ramadhan: Operasi Pasar hingga Pasar Murah Dicanangkan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000026.704-sulbar-antisipasi-inflasi-ramadhan-operasi-pasar-hingga-pasar-murah-dicanangkan-1.jpg)
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bergerak cepat mengantisipasi lonjakan harga atau inflasi menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H. Sejumlah program telah disusun untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Sulbar. Langkah ini diambil menyusul adanya laporan kenaikan harga beberapa komoditas di pasaran, seperti cabai rawit yang harganya melonjak dari Rp55.000 menjadi Rp80.000 per kilogram di Kota Mamuju.
Tim Pengendali Inflasi dan Strategi Penanganan
Penjabat Sekretaris Daerah Sulbar, Amujib, menjelaskan bahwa Pemprov Sulbar telah membentuk tim pengendali inflasi. Tim ini memiliki tugas krusial dalam memantau pergerakan harga di pasaran dan menjalankan program-program penanggulangan inflasi. Pemprov juga akan mengumpulkan dan menganalisis data harga pangan secara berkala untuk mengambil langkah-langkah tepat dan cepat.
"Pemprov Sulbar telah melakukan rapat koordinasi untuk menyusun rencana program dan segala bentuk langkah untuk mengantisipasi inflasi Ramadhan 1446 hijriah," ujar Amujib dalam keterangannya di Mamuju, Senin (10/2).
Lebih lanjut, Amujib menekankan komitmen Pemprov Sulbar untuk menangani inflasi secara cepat dan tepat, sesuai arahan Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin. Analisa lapangan akan dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab inflasi dan mencari solusi yang efektif.
Program Konkret: Operasi Pasar dan Pasar Murah
Salah satu strategi kunci yang diterapkan adalah pelaksanaan operasi pasar dan gerakan pasar pangan murah. Program ini akan menjangkau enam kabupaten di Sulawesi Barat. Tujuannya jelas: memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat selama bulan Ramadhan. Dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak kesulitan memenuhi kebutuhannya selama bulan penuh berkah ini.
"Seluruh jajaran Pemprov Sulbar telah berkomitmen untuk melakukan langkah secara cepat dan tepat dalam melakukan penanganan inflasi dengan mengambil kebijakan tepat sesuai arahan penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin," tambah Amujib.
Antisipasi Kenaikan Harga di Pasaran
Kenaikan harga di pasaran, khususnya di Kota Mamuju, telah menjadi perhatian serius. Keluhan masyarakat terkait lonjakan harga cabai rawit menjadi salah satu indikator perlunya langkah antisipasi yang efektif. Pemprov Sulbar menyadari pentingnya menjaga stabilitas harga agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
"Harga cabai rawit di pasaran Kota Mamuju telah mengalami kenaikan dari harga Rp55.000 per kilogram menjadi Rp80.000 per kilogram, sehingga perlu diantisipasi Pemprov Sulbar," ungkap Anti, seorang warga Mamuju, yang merasakan dampak langsung dari kenaikan harga tersebut.
Kesimpulan: Komitmen Pemprov Sulbar untuk Stabilitas Harga
Upaya Pemprov Sulbar dalam mengantisipasi inflasi Ramadhan menunjukkan komitmen yang kuat untuk melindungi masyarakatnya. Dengan strategi yang terencana, meliputi pembentukan tim pengendali inflasi, pemantauan harga, operasi pasar, dan pasar murah, diharapkan stabilitas harga dapat terjaga dan masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan tenang tanpa khawatir akan beban ekonomi yang meningkat. Keberhasilan program ini akan bergantung pada koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat.