Dandim Situbondo Tinjau Pembukaan Lahan Pertanian di Sumbermalang: Wujud Dukungan Ketahanan Pangan Nasional
Letkol Inf Alexander AB meninjau langsung pembukaan lahan pertanian di Sumbermalang, Situbondo, guna mendukung program ketahanan pangan nasional dan memperluas lahan pertanian hingga 65 ribu hektare pada 2025.

Situbondo, 22 Februari 2024 (ANTARA) - Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0823/Situbondo, Letkol Inf Alexander AB, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembukaan lahan pertanian di Dusun Plampang, Desa Alastengah, Kecamatan Sumbermalang. Peninjauan ini dilakukan sebagai upaya nyata mendukung program ketahanan pangan nasional. Kegiatan tersebut melibatkan unsur Pemerintah Desa Alastengah, kelompok tani setempat, dan pemangku kepentingan lainnya. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap target Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi padi di Situbondo.
"Kami sudah meninjau langsung lokasi pembukaan lahan pertanian," ungkap Letkol Inf Alexander AB di Situbondo, Jawa Timur, Sabtu. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian integral dari program ketahanan pangan pemerintah pusat. Kerja sama TNI, pemerintah desa, dan kelompok tani menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan produktivitas pertanian dapat meningkat secara signifikan.
Peninjauan lokasi tidak hanya sebatas melihat lahan yang dibuka, tetapi juga mencakup diskusi mendalam terkait berbagai tantangan yang dihadapi petani. Akses air, alat pertanian, dan bibit unggul menjadi beberapa poin penting yang dibahas. Letkol Alexander menekankan komitmen TNI dalam memberikan pendampingan melalui Babinsa agar lahan yang telah dibuka dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.
Pembukaan Lahan Pertanian: Upaya Menuju Swasembada Pangan
Program pembukaan lahan pertanian di Situbondo merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Kementerian Pertanian menargetkan perluasan lahan pertanian di Situbondo dari 30 ribu hektare menjadi 65 ribu hektare pada tahun 2025. Target ambisius ini menuntut optimalisasi lahan yang ada, termasuk lahan yang sebelumnya tidak produktif.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo, Dadang Aries Bintoro, menjelaskan bahwa dorongan dari Kementerian Pertanian ini bertujuan untuk mencapai swasembada pangan nasional. "Pemkab Situbondo ditarget oleh Kementerian Pertanian pada tahun ini harus tanam di lahan seluas 65 ribu hektare," tegas Dadang. Hal ini menunjukkan urgensi program perluasan lahan pertanian bagi ketahanan pangan Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Situbondo menyadari pentingnya memiliki lahan pertanian yang luas untuk menjamin ketersediaan pangan. Oleh karena itu, lahan-lahan yang sebelumnya tidak produktif akan dimaksimalkan potensinya untuk sektor pertanian. Kerja sama dengan TNI menjadi strategi kunci dalam mencapai target tersebut.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dibantu oleh TNI, akan fokus pada optimalisasi lahan non-produktif. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi padi di Situbondo dan mendukung program ketahanan pangan nasional secara keseluruhan. Dengan demikian, target 65 ribu hektare lahan pertanian pada tahun 2025 diharapkan dapat tercapai.
Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan Pertanian di Situbondo
Meskipun terdapat komitmen kuat dari berbagai pihak, pengembangan pertanian di Situbondo tetap dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan akses air yang memadai untuk mengairi lahan pertanian. Ketersediaan alat pertanian modern juga masih menjadi kendala bagi sebagian petani. Selain itu, akses terhadap bibit unggul yang berdaya hasil tinggi juga perlu ditingkatkan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, peran Babinsa dalam memberikan pendampingan teknis kepada petani sangat penting. Pendampingan ini meliputi penyediaan informasi terkait teknologi pertanian modern, pengelolaan air irigasi, dan pemilihan bibit unggul. Dengan demikian, petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian mereka secara berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Situbondo juga berperan penting dalam menyediakan infrastruktur pendukung pertanian, seperti sistem irigasi yang memadai dan akses terhadap pupuk dan pestisida berkualitas. Kolaborasi antara pemerintah, TNI, dan petani menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan dan mencapai target produksi padi yang telah ditetapkan.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat Situbondo, khususnya para petani. Peningkatan produksi padi akan meningkatkan pendapatan petani dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Program ini juga akan memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal dan nasional.
Dengan komitmen dan kerja sama yang solid dari semua pihak yang terlibat, diharapkan program pembukaan lahan pertanian di Situbondo dapat berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini akan memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Situbondo.