Situbondo Sukses Tanam 10.000 Hektare Jagung, Target 61.954 Hektare di 2025
Pemkab Situbondo berhasil tanam jagung seluas 10.000 hektare pada Januari-April 2025, optimis capai target 61.954 hektare dengan dukungan TNI/Polri dan Perhutani.

Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, berhasil merealisasikan penanaman jagung seluas 10.000 hektare pada periode Januari hingga April 2025. Pencapaian ini merupakan bagian dari target Kementerian Pertanian sebesar 61.954 hektare untuk tahun ini. Sukses ini diraih berkat kerja keras berbagai pihak, termasuk dukungan dari Polres, Kodim 0823, dan Perhutani, serta upaya intensifikasi dan ekstensifikasi yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Kabupaten Situbondo, Dadang Aries Bintoro, mengungkapkan optimismenya dalam mencapai target tanam jagung tahun ini. Meskipun tantangan masih ada, dukungan dari berbagai pihak memberikan semangat untuk terus berupaya maksimal. Panen raya jagung tahap pertama di Kebun Benih Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, menjadi bukti nyata keberhasilan program ini.
Keberhasilan ini ditandai dengan panen raya jagung serentak tahap satu di Kebun Benih Desa Gelung. Acara tersebut dihadiri oleh pejabat penting, termasuk Komandan Kodim 0823 Letkol Inf Alexander AB, Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Wawan Setiawan. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen dan dukungan penuh terhadap sektor pertanian di Situbondo.
Strategi Menuju Target 61.954 Hektare
Untuk mencapai target tanam jagung sebesar 61.954 hektare, Dispertangan Situbondo menerapkan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi difokuskan pada peningkatan produktivitas tanaman jagung dengan berbagai inovasi. Sementara ekstensifikasi dilakukan dengan memperluas area tanam, berkolaborasi dengan Perhutani untuk memanfaatkan lahan yang potensial.
"Jadi untuk intensifikasi kami akan melakukan berbagai inovasi bagaimana meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman jagung, dan ekstensifikasi. Pemerintah daerah mendapatkan dukungan dari Perhutani untuk menambah luas tanam jagung," jelas Dadang Aries Bintoro.
Dukungan dari Perhutani sangat krusial dalam upaya ekstensifikasi ini. Kolaborasi ini membuka peluang untuk meningkatkan luas lahan tanam jagung dan berkontribusi pada pencapaian target yang telah ditetapkan.
Selain itu, Dispertangan juga berupaya mengatasi kendala yang dihadapi petani, terutama masalah irigasi. Pembangunan sumur bor terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian jagung. "Tahun kemarin sudah ada sebanyak 152 titik sumur bor yang sudah dibangun, dan tahun ini dibangun 13 titik sumur bor untuk tahap pertama," tambah Dadang.
Dukungan TNI/Polri dan Kualitas Panen
Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, memberikan apresiasi atas kualitas panen jagung tahap pertama yang cukup bagus. Ia juga menyampaikan rencana evaluasi peran TNI/Polri dalam pengawasan distribusi pupuk dan bibit untuk mendukung keberlangsungan program ini.
"Mudah-mudahan ini langkah awal yang bagus, dan ke depan mungkin akan melakukan evaluasi mengenai tugas TNI/Polri dalam pengawasan seperti pendistribusian pupuk maupun bibit dan lainnya," ujar AKBP Rezi Dharmawan.
Dukungan penuh dari TNI/Polri dalam pengawasan distribusi pupuk dan bibit sangat penting untuk memastikan program penanaman jagung berjalan lancar dan efektif. Hal ini akan membantu petani mendapatkan akses yang mudah dan terjamin terhadap kebutuhan pertanian mereka.
Secara keseluruhan, keberhasilan penanaman jagung seluas 10.000 hektare di Situbondo menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan sektor pertanian. Dengan strategi yang tepat, dukungan dari berbagai pihak, dan kerja keras para petani, target 61.954 hektare diyakini dapat tercapai.
Keberhasilan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Situbondo dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.