Diskatan Kuningan Ekspansi Tanam Jagung 500 Hektare untuk Ketahanan Pangan
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Jawa Barat, berkolaborasi perluas lahan jagung hingga 500 hektare demi tingkatkan produksi dan ketahanan pangan daerah, diawali dengan panen perdana 10 hektare lahan.
![Diskatan Kuningan Ekspansi Tanam Jagung 500 Hektare untuk Ketahanan Pangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230259.094-diskatan-kuningan-ekspansi-tanam-jagung-500-hektare-untuk-ketahanan-pangan-1.jpg)
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, gencar meningkatkan produksi jagung. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) setempat berambisi memperluas areal tanam jagung hingga 500 hektare. Langkah ini merupakan bagian penting dari strategi memperkuat ketahanan pangan daerah dan telah dimulai dengan suksesnya panen perdana di lahan seluas 10 hektare.
Kerja Sama Lintas Sektor untuk Ketahanan Pangan
Program perluasan lahan jagung ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Diskatan Kabupaten Kuningan, Polres Kuningan, dan Perum Perhutani. Kepala Diskatan, Wahyu Hidayah, menjelaskan bahwa panen perdana di lahan 10 hektare tersebut menandai dimulainya proyek besar ini. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mencapai target 500 hektare.
"Kami sudah melakukan panen dan hal ini menjadi langkah awal dalam mencapai target 500 hektare. Ke depan, kami akan memanfaatkan lahan Perhutani agar perluasan ini dapat terealisasi," ujar Wahyu Hidayah dalam keterangannya di Kuningan, Kamis (6/2).
Lebih lanjut, Wahyu Hidayah menekankan pentingnya kolaborasi ini untuk mencapai tujuan bersama. Peran aktif Polres Kuningan dalam program ketahanan pangan daerah juga mendapat apresiasi. Panen perdana jagung bahkan diselenggarakan di petak 88 RPH Margamukti BKPH Ciledug Desa Cimulya, Kecamatan Cimahi, oleh Polres Kuningan sendiri.
Manfaat Perluasan Tanam Jagung
Peningkatan produksi jagung bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kuningan. Jagung juga berperan krusial dalam menstabilkan harga pakan ternak. Ketersediaan jagung yang cukup akan berdampak positif pada harga daging dan telur, sehingga turut membantu mengendalikan inflasi.
"Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, peningkatan produksi jagung juga berperan dalam stabilisasi harga pakan ternak di Kabupaten Kuningan. Jagung merupakan bahan utama pakan ternak dan jika ketersediaannya cukup, maka bisa berdampak terhadap harga daging dan telur yang tetap stabil, sehingga dapat membantu pengendalian inflasi," jelas Wahyu Hidayah.
Diskatan optimis program ini akan meningkatkan kesejahteraan petani di Kuningan. Data tahun 2024 menunjukkan realisasi penanaman jagung mencapai 3.512 hektare, dengan hasil panen 3.035 hektare dan total produksi 16.617 ton. Produktivitas lahan jagung rata-rata mencapai 54,75 kuintal per hektare.
Dukungan Perum Perhutani
Perum Perhutani turut berperan penting dalam program ini. Administratur Perum Perhutani, Ardhani Cahyaji, menyatakan kesiapannya mendukung ketahanan pangan nasional dengan menyediakan lahan. Pemanenan jagung di lahan Perhutani merupakan bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan pemerintah.
"Pemanenan jagung di lahan ini merupakan bagian dari dukungan kami terhadap program ketahanan pangan Presiden. Kami juga siap menyediakan lahan untuk komoditas lain seperti padi," tegas Ardhani Cahyaji.
Kesimpulan
Program perluasan areal tanam jagung di Kabupaten Kuningan merupakan langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, kepolisian, dan Perum Perhutani menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan target 500 hektare lahan jagung baru, Kuningan semakin mantap menuju ketahanan pangan yang lebih baik.