Polres Kudus Panen Jagung Perdana, Wujud Swasembada Pangan di Kudus
Polres Kudus berhasil panen jagung perdana seluas 25 hektare di lahan Perhutani, Kudus, sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan swasembada jagung.

Polres Kudus, Jawa Tengah, baru-baru ini menggelar panen raya jagung perdana di lahan Perhutani, tepatnya di kawasan Pegunungan Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, pada Kamis (15/5). Kegiatan yang melibatkan berbagai pihak ini menandai langkah nyata dalam upaya mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Kudus. Panen raya ini melibatkan Bupati Kudus, Kapolres Kudus, Dandim 0722/Kudus, dan Kepala Desa Terban.
Panen raya jagung hibrida ini membuahkan hasil yang signifikan, dengan total luas lahan panen mencapai 25 hektare dari total lahan tanam seluas 34,5 hektare. Kerja sama antara Polres Kudus, masyarakat Desa Terban, dan Perhutani menjadi kunci keberhasilan program ini. Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris, menekankan pentingnya upaya ini sebagai bentuk dukungan terhadap program Asta Cita Presiden, khususnya dalam hal ketahanan pangan.
Keberhasilan panen jagung ini diharapkan dapat berkontribusi pada swasembada pangan di Kudus, terutama untuk komoditas jagung yang masih bergantung pada impor. Kapolres Kudus, AKBP Heru Dwi Purnomo, menyatakan bahwa program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan nasional. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Polres Kudus telah bermitra dengan masyarakat dan Perhutani dalam penanaman jagung tersebut.
Panen Raya Jagung: Kerja Sama yang Membuahkan Hasil
Kerja sama yang solid antara Polres Kudus, masyarakat Desa Terban, dan Perhutani menjadi kunci sukses panen raya jagung ini. Luas lahan yang ditanami jagung mencapai 34,5 hektare, dengan 25 hektare diantaranya telah dipanen. Bupati Kudus mengapresiasi kerja keras Kapolres dan jajarannya dalam mewujudkan program ini. Ia berharap, program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.
Wakil Administratur KPH Pati, M. Imam Sbh, menambahkan bahwa lahan Perhutani seluas 621 hektare telah digarap oleh petani dan kelompok tani. Produksi jagung yang dihasilkan cukup menggembirakan, dengan perkiraan hasil panen 4,5 hingga 6 ton jagung pipilan per hektare. Hal ini menunjukkan potensi besar lahan Perhutani dalam mendukung ketahanan pangan.
Selain fokus pada peningkatan produksi pangan, Perhutani juga memperhatikan aspek pelestarian lingkungan. Penanaman tanaman tahunan seperti mangga, avokad, dan petai dilakukan untuk mencegah kerusakan lahan dan banjir. Langkah ini menunjukkan komitmen Perhutani dalam menjaga kelestarian lingkungan sambil mendukung program ketahanan pangan.
Dukungan Pemerintah dan Swasembada Pangan
Program panen jagung di Kudus ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Bupati Kudus menekankan pentingnya diversifikasi pangan, dengan jagung sebagai salah satu komoditas utama selain padi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat untuk mengurangi ketergantungan pada impor jagung.
Kapolres Kudus juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program swasembada pangan. Ia berharap, keberhasilan panen jagung ini dapat memotivasi petani dan masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dalam program ketahanan pangan. Kerja sama yang baik antara pihak kepolisian, pemerintah daerah, Perhutani, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program ini juga selaras dengan program Asta Cita Presiden yang menekankan pentingnya ketahanan pangan. Dengan keberhasilan panen raya jagung ini, diharapkan Kabupaten Kudus dapat semakin mendekati target swasembada pangan, khususnya untuk komoditas jagung.
Keberhasilan panen jagung di Kudus ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara berbagai pihak dapat menghasilkan dampak positif bagi ketahanan pangan daerah. Semoga program serupa dapat diimplementasikan di daerah lain untuk mendukung tercapainya swasembada pangan nasional.