Polres Aceh Barat Panen 10,8 Ton Jagung, Wujud Nyata Dukungan Ketahanan Pangan Nasional
Polres Aceh Barat berhasil panen jagung 10,8 ton dari lahan 2 hektare, mendukung program ketahanan pangan nasional dan memberdayakan petani lokal.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Polres Aceh Barat berhasil memanen 10,8 ton jagung dari lahan seluas dua hektare di Gampong Padang Sikabu, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat pada Sabtu, 10 Mei 2024. Kegiatan panen raya ini melibatkan Kelompok Tani Rezeki Beusare dan merupakan bagian dari upaya Polres Aceh Barat mendukung program ketahanan pangan nasional serta memberdayakan petani lokal. Hal ini dilakukan sebagai wujud nyata sinergi positif antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga kedaulatan pangan Indonesia.
Polres Aceh Barat, di bawah kepemimpinan AKBP Yoghi Hadisetiawan, menginisiasi program pertanian ini untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah hukumnya. Program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat Aceh Barat dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Kapolres menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama untuk mencapai tujuan ini.
Panen raya jagung ini bukan hanya sekadar pencapaian kuantitatif, tetapi juga simbol keberhasilan kerja sama yang erat antara pihak kepolisian, petani, dan instansi terkait. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dalam pengembangan sektor pertanian dan mendukung program ketahanan pangan pemerintah.
Sukses Panen Jagung Polres Aceh Barat: Sinergi untuk Ketahanan Pangan
Panen jagung sebanyak 10,8 ton ini merupakan bukti nyata komitmen Polres Aceh Barat dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah. Kapolres AKBP Yoghi Hadisetiawan menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program Astacita Presiden Republik Indonesia untuk tahun 2025. Polres Aceh Barat secara aktif berkoordinasi dengan kelompok tani dan instansi terkait untuk memastikan keberhasilan program ini.
Kegiatan ini juga menunjukkan sinergi yang kuat antara aparat keamanan dan masyarakat dalam upaya bersama untuk meningkatkan ketahanan pangan. Kolaborasi ini dianggap penting untuk menjaga kedaulatan pangan dan memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat.
Hasil panen yang melimpah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Pendekatan yang terintegrasi antara kepolisian, petani, dan pemerintah terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Polsek Kaway XVI berperan penting dalam memfasilitasi dan mengawal program ini, bekerja sama erat dengan Kelompok Tani Rezeki Beusare. Kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat telah membuahkan hasil yang sangat memuaskan.
Dukungan Polri terhadap Swasembada Pangan Nasional
Panen jagung ini merupakan wujud nyata dukungan Polri terhadap swasembada pangan nasional. Hal ini sejalan dengan komitmen Polri untuk turut serta dalam memperkuat perekonomian nasional, khususnya di sektor pertanian. Keberhasilan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian daerah.
Kapolres Yoghi Hadisetiawan berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam mengembangkan sektor pertanian. Dengan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, diharapkan dapat tercipta ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, panen raya ini bukan hanya sekadar perayaan atas hasil panen yang melimpah, tetapi juga sebagai simbol keberhasilan kerja keras petani dan kolaborasi antar berbagai pihak. Ini menjadi bukti bahwa dengan kerja sama yang baik, target ketahanan pangan dapat dicapai.
Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi pertanian di Aceh Barat dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.
Kesimpulan: Panen jagung 10,8 ton oleh Polres Aceh Barat bersama Kelompok Tani Rezeki Beusare menandai keberhasilan nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Kerja sama yang kuat antara kepolisian, petani, dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan ini, dan diharapkan dapat menginspirasi upaya serupa di daerah lain.