Sinergi TNI-Polri Dongkrak Ketahanan Pangan Nasional di Bengkayang
Polri dan TNI AU di Bengkayang bersinergi dalam program ketahanan pangan nasional, ditandai dengan panen raya jagung dan pembangunan pabrik pengolahan jagung.

Wakapolda Kalbar, Brigjen Pol. Roma Hutajulu, baru-baru ini mengunjungi lahan jagung di Lanud Harry Hadisoemantri, Bengkayang, Kalimantan Barat. Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat langsung hasil kolaborasi antara Polres Bengkayang, TNI AU, petani, masyarakat, dan pihak swasta dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. Kunjungan pada Sabtu tersebut juga bertujuan untuk memastikan kesiapan panen raya jagung serentak tahap kedua yang akan berlangsung dari tanggal 31 Mei hingga 6 Juni 2025.
Pertumbuhan tanaman jagung sejauh ini sangat menggembirakan, membuktikan sinergi yang baik antar berbagai pihak. Wakapolda Kalbar menekankan bahwa penggunaan lahan milik Lanud Harry Hadisoemantri untuk penanaman jagung merupakan bukti nyata sinergi TNI-Polri dalam mendukung program pemerintah. Program ini merupakan bagian dari asistensi strategis dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional.
Lebih lanjut, Brigjen Pol. Roma Hutajulu menjelaskan lahan tersebut merupakan bagian dari program nasional gerakan tanam jagung serentak 1 Juta Hektare. Luas lahan panen raya jagung serentak tahap kedua diproyeksikan mencapai 50 hektare. Keberhasilan program ini juga didukung oleh pembangunan pabrik pengolahan jagung berkapasitas 300 ton per hari dan gudang penyimpanan berkapasitas 5.000 ton yang diinisiasi oleh PT. Pangan Merah Putih Ras Borneo.
Panen Raya dan Pabrik Pengolahan Jagung di Bengkayang
Panen raya jagung serentak tahap kedua di Bengkayang direncanakan akan berlangsung pada 31 Mei hingga 6 Juni 2025, dengan luas panen mencapai 50 hektare. Pabrik pengolahan jagung yang telah dibangun akan berperan sebagai pusat distribusi dan pengolahan hasil panen, meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi petani lokal. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah pusat.
Keberadaan pabrik pengolahan jagung dan gudang penyimpanan diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi bagi petani lokal di Kalimantan Barat. Dengan kapasitas pengolahan 300 ton jagung per hari dan kapasitas penyimpanan 5.000 ton, pabrik ini akan menjadi tulang punggung dalam menunjang keberhasilan program ketahanan pangan di Bengkayang.
Wakapolda Kalbar optimistis bahwa jika dikelola secara maksimal, fasilitas ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian petani lokal. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program ketahanan pangan.
Koperasi Produsen Teguh Sejahtera: Solusi Peningkatan Ekonomi Petani
Kapolres Bengkayang, AKBP Teguh Nugroho, turut menjelaskan upaya Polres Bengkayang dalam mendukung program ketahanan pangan. Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah pembentukan Koperasi Produsen Teguh Sejahtera Bengkayang. Koperasi ini bekerja sama dengan kelompok tani binaan Lanud Harry Hadisoemantri, Dinas Perkebunan, dan pihak swasta.
Koperasi ini menerapkan sistem permodalan berbentuk barang dan jasa untuk membantu meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian. Sistem bagi hasil yang adil diterapkan untuk memastikan kesejahteraan petani. Kemitraan ini menjadi contoh nyata bagaimana Polri tidak hanya fokus pada keamanan, namun juga berperan aktif dalam membangun ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Inovasi yang diterapkan Koperasi Produsen Teguh Sejahtera Bengkayang merupakan bukti nyata komitmen Polri dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Sistem permodalan yang inovatif ini memberikan dampak positif bagi petani dengan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Dengan adanya sinergi antara Polri, TNI AU, petani, masyarakat, dan pihak swasta, diharapkan program ketahanan pangan di Bengkayang dapat berjalan dengan optimal dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Model kemitraan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Program ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional, dengan melibatkan berbagai pihak dalam upaya bersama untuk mencapai tujuan tersebut. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk menerapkan strategi serupa.