Sumsel Gandeng Korem Gapo Cetak Sawah Baru, Target 3 Juta Ton Beras di 2025
Dinas Pertanian Sumsel berkolaborasi dengan Korem Gapo untuk optimalisasi lahan dan cetak sawah baru guna mencapai target produksi beras 3 juta ton pada tahun 2025.

Pemerintah Sumatera Selatan (Sumsel) serius dalam upaya meningkatkan produksi beras. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Sumsel baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Korem 044/Garuda Dempo (Gapo) untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. Kerjasama ini difokuskan pada optimalisasi lahan pertanian yang ada dan pengembangan lahan sawah baru. Inisiatif ini diumumkan pada Kamis, 30 Januari 2025, di Palembang.
Kepala Distan TPH Sumsel, Bambang Pramono, menjelaskan bahwa ketersediaan lahan pertanian yang luas dan merata merupakan kunci utama dalam meningkatkan produksi pangan. Oleh karena itu, kerjasama dengan Korem Gapo dinilai sangat strategis untuk mencapai target produksi beras sebesar tiga juta ton pada tahun 2025. Langkah ini termasuk cetak sawah baru dan optimalisasi lahan pertanian yang sudah ada.
Kerjasama ini bukan tanpa persiapan. Distan TPH Sumsel dan Korem 044/Gapo telah menandatangani perjanjian kerjasama (PKS) pada Januari 2025 untuk pelaksanaan program optimalisasi lahan dan cetak sawah baru ini. Harapannya, kerjasama ini berjalan lancar dan efektif dalam mencapai tujuan bersama.
Produksi beras Sumsel sendiri terus menunjukkan tren positif. Data menunjukkan peningkatan produksi dari 2,55 juta ton pada tahun 2021, menjadi 2,77 juta ton pada 2022, 2,83 juta ton di tahun 2023, dan mencapai 2,84 juta ton pada tahun 2024. Produksi ini berasal dari lahan pertanian seluas sekitar 120 ribu hektare.
Untuk mencapai target 3 juta ton pada tahun 2025, Sumsel tidak hanya mengandalkan optimalisasi lahan yang sudah ada, tetapi juga berupaya menambah lahan pertanian baru melalui program cetak sawah. Potensi lahan untuk cetak sawah baru telah dipetakan seluas 270 ribu hektare di empat kabupaten, yaitu Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Dari pemetaan tersebut, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki potensi terbesar dengan lahan seluas 125.625 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk cetak sawah baru. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi beras Sumsel dan mendukung pencapaian swasembada pangan nasional.
Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah dan TNI, diharapkan program optimalisasi lahan dan cetak sawah baru ini akan berjalan efektif dan efisien. Keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Sumsel, khususnya para petani, dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.