Dintan TPH Sumsel Genjot Optimasi Lahan Demi Ketahanan Pangan
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel gandeng Korem 044 Garuda Dempo optimasi lahan pertanian untuk mencapai target produksi beras 3 juta ton pada 2025 dan meningkatkan ketahanan pangan daerah.

Palembang, 14 Mei 2024 - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dintan TPH) Sumatera Selatan (Sumsel) gencar mengoptimalkan lahan pertanian pada tahun 2025 untuk meningkatkan ketahanan pangan. Langkah ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Korem 044 Garuda Dempo (Gapo), dalam upaya mencapai produksi beras dan bahan pangan lainnya yang ideal. Kepala Dintan TPH Sumsel, Bambang Pramono, menjelaskan hal tersebut dalam konferensi pers di Palembang.
Optimasi lahan diharapkan mampu mendongkrak produksi beras hingga mencapai target tiga juta ton pada akhir tahun ini. Selain optimasi lahan yang sudah ada, Dintan TPH Sumsel juga berupaya membuka lahan sawah baru sebagai strategi penunjang target produksi tersebut. Upaya ini merupakan bagian penting dari strategi pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat Sumsel.
Ketersediaan lahan pertanian yang luas dan merata menjadi kunci utama dalam meningkatkan produksi pangan nasional. Oleh karena itu, kerjasama dengan Korem 044/Gapo dalam mencetak sawah baru di berbagai wilayah Sumsel merupakan langkah strategis. Sumsel, dengan 17 kabupaten dan kota, memiliki potensi lahan yang besar untuk dikembangkan guna mendukung ketahanan pangan nasional.
Kerja Sama Strategis Dintan TPH Sumsel dan Korem 044/Gapo
Kerja sama antara Dintan TPH Sumsel dan Korem 044/Gapo berfokus pada optimasi lahan dan pengembangan lahan sawah baru. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kontrak konstruksi optimasi lahan, kontrak SID optimasi lahan, dan kontrak SID cetak sawah antara Kodim jajaran Korem 044/Gapo dan Dinas Pertanian Kabupaten di Sumsel. Kerja sama ini merupakan bagian dari program Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produktivitas pangan di Indonesia.
Mayor Inf Jauhari, Kapenrem 044/Gapo, menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan langkah strategis Kementan. Provinsi Sumsel menargetkan optimasi lahan rawa seluas 106.357 hektare, yang menjadi perhatian khusus Danrem 044/Gapo. Dengan telah ditandatanganinya kontrak dan SID, pengerjaan optimasi lahan dan cetak sawah baru dapat segera dimulai.
Proses optimasi lahan ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari persiapan lahan, pengolahan tanah, hingga pemilihan varietas padi yang sesuai dengan kondisi lahan. Keterlibatan Korem 044/Gapo diharapkan dapat mempercepat proses dan memastikan optimasi lahan berjalan efektif dan efisien.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada koordinasi dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak yang terlibat. Selain itu, dukungan teknologi dan inovasi pertanian juga sangat penting untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Target Produksi Beras dan Ketahanan Pangan Sumsel
Target produksi beras tiga juta ton pada akhir tahun 2025 menjadi tantangan besar bagi Dintan TPH Sumsel. Optimasi lahan dan pengembangan lahan sawah baru menjadi kunci untuk mencapai target tersebut. Keberhasilan program ini akan berdampak positif terhadap ketahanan pangan di Sumsel dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Selain beras, optimasi lahan juga diharapkan dapat meningkatkan produksi komoditas pertanian lainnya, seperti palawija dan hortikultura. Diversifikasi komoditas pertanian akan memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Sumsel.
Pemerintah Provinsi Sumsel terus berkomitmen untuk mendukung program peningkatan produksi pangan ini. Dukungan berupa penyediaan infrastruktur pertanian, pelatihan bagi petani, dan akses terhadap teknologi pertanian modern akan terus ditingkatkan.
Dengan kerja keras dan kerjasama yang baik dari semua pihak, target produksi beras dan peningkatan ketahanan pangan di Sumsel diharapkan dapat tercapai. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kuantitas produksi, tetapi juga pada peningkatan kualitas hasil panen dan kesejahteraan petani.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.