Perluasan Cakupan Gizi: SPPG Batu Hitam Natuna Kini Sasar Ibu Hamil, Menyusui, dan Balita
SPPG Batu Hitam Natuna memperluas program Makan Bergizi Gratis, kini menjangkau ibu hamil, menyusui, dan balita. Bagaimana program ini memastikan gizi optimal bagi mereka?

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Batu Hitam di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, telah mengambil langkah signifikan. Mereka memperluas cakupan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mereka. Inisiatif ini kini menyasar kelompok rentan yang sangat membutuhkan asupan nutrisi optimal.
Perluasan cakupan ini secara spesifik menargetkan ibu menyusui (busui), ibu hamil (bumil), dan balita. Langkah ini dimulai sejak Senin, 28 Juli, dengan penambahan sekitar 110 penerima baru. Kebijakan ini merupakan upaya konkret untuk meningkatkan status gizi masyarakat di wilayah tersebut.
Kepala SPPG Batu Hitam Natuna, Lutshia Widi Febiana, menjelaskan bahwa data penerima dapat berubah seiring waktu. Program ini menunjukkan komitmen kuat dalam pemenuhan gizi seimbang. Penyaluran bantuan dilakukan melalui kerja sama erat dengan Posyandu Meranti sebagai titik distribusi utama.
Perluasan Sasaran dan Mekanisme Penyaluran Program Gizi
Inisiatif perluasan cakupan program Makan Bergizi Gratis oleh SPPG Batu Hitam Natuna menandai babak baru dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Dengan penambahan ibu menyusui, ibu hamil, dan balita sebagai sasaran, program ini kini menjangkau spektrum penerima yang lebih lengkap. Sebelumnya, program ini telah melayani siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
Lutshia Widi Febiana, Kepala SPPG Batu Hitam Natuna, mengungkapkan bahwa jumlah penerima awal untuk kelompok sasaran baru ini mencapai sekitar 110 orang. Angka ini bersifat dinamis dan dapat terus bertambah sesuai kebutuhan. Total penerima MBG yang telah dilayani SPPG Batu Hitam saat ini mencapai 3.862 orang, meskipun baru menyasar satu posyandu, yaitu Posyandu Meranti.
Mekanisme penyaluran bantuan gizi ini dirancang untuk memastikan aksesibilitas. SPPG Batu Hitam bekerja sama dengan Posyandu Meranti sebagai pusat distribusi utama. Bagi penerima yang tidak dapat hadir langsung, kader Posyandu siap mengantarkan bantuan makanan bergizi langsung ke rumah masing-masing. Ini menunjukkan fleksibilitas dan dedikasi dalam melayani masyarakat.
Penyesuaian Angka Kecukupan Gizi untuk Setiap Kelompok
Ahli Gizi SPPG Batu Hitam Natuna, Sapira Hastari, menjelaskan bahwa meskipun menu makanan dasar untuk semua kelompok sasaran cenderung serupa, Angka Kecukupan Gizi (AKG) disesuaikan secara spesifik. Penyesuaian ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang berbeda pada setiap tahapan usia dan kondisi fisiologis. Hal ini penting untuk memastikan setiap individu menerima asupan gizi yang optimal sesuai kebutuhannya.
Sebagai contoh, balita usia 6-12 bulan diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan kandungan gizi yang terukur. Mereka membutuhkan 297,5 kilokalori (kkal) energi, 19,8 gram protein, 12,1 gram lemak, 26,8 gram karbohidrat, dan 1,4 gram serat. Sementara itu, untuk ibu hamil dan ibu menyusui, kebutuhan gizi mereka lebih tinggi, mencakup 888,2 kkal energi, 22,3 gram protein, 35,7 gram lemak, 138,7 gram karbohidrat, dan 5,9 gram serat.
Perbedaan AKG juga diterapkan pada anak-anak sekolah. Siswa Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD) kelas 1-3 memerlukan 681,5 kkal energi, 24,2 gram protein, 37,9 gram lemak, 64,5 gram karbohidrat, dan 5,6 gram serat. Sedangkan untuk siswa SD kelas 4-6, SMP, dan SMA, komposisi gizinya lebih tinggi lagi, yaitu 851,4 kkal energi, 35,5 gram protein, 34,0 gram lemak, 101,4 gram karbohidrat, dan 6,2 gram serat. Penyesuaian ini memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi setiap kelompok usia.