Pertumbuhan Uang Beredar M2 Capai Rp9.232,8 Triliun di Januari 2025
Bank Indonesia mencatat pertumbuhan uang beredar M2 yang signifikan di Januari 2025, mencapai Rp9.232,8 triliun dengan berbagai faktor pendorong yang perlu diperhatikan.

Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) yang signifikan pada Januari 2025. M2 mencapai angka Rp9.232,8 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 5,9 persen year on year (yoy). Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencapai 4,8 persen (yoy). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, memaparkan data ini dalam keterangan resmi di Jakarta pada Senin lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor kunci, termasuk peningkatan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
Pertumbuhan M2 yang tinggi ini mencerminkan likuiditas perekonomian Indonesia yang cukup besar. Angka ini memberikan gambaran tentang jumlah uang yang beredar di masyarakat, baik dalam bentuk uang kartal maupun simpanan di bank. Hal ini tentunya memiliki implikasi terhadap berbagai sektor ekonomi, mulai dari inflasi hingga pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Penting untuk terus memantau perkembangan M2 ini untuk memahami dinamika ekonomi Indonesia.
Penjelasan lebih lanjut dari BI mengenai faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan M2 ini sangat penting untuk dipahami. Analisis mendalam mengenai kontribusi masing-masing komponen M2, seperti uang kartal, giro, dan simpanan berjangka, akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi perekonomian Indonesia. Informasi ini akan membantu para pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan yang tepat dan pemerintah dalam merumuskan kebijakan moneter yang efektif.
Faktor Pendorong Pertumbuhan M2
Pertumbuhan M1, yang merupakan komponen utama M2, mencapai 7,2 persen (yoy). Hal ini terutama didorong oleh peningkatan uang kartal di luar bank umum dan BPR, serta giro rupiah. Uang kartal yang beredar di masyarakat mencapai Rp1.010,0 triliun, tumbuh 10,3 persen (yoy), sementara giro rupiah mencapai Rp1.780,1 triliun, tumbuh 8 persen (yoy). Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,5 persen (yoy), mencapai Rp2.364,9 triliun. Komponen M1 berkontribusi sebesar 55,8 persen terhadap total M2.
Komponen uang kuasi, yang mencakup simpanan berjangka, tabungan lainnya, dan giro valas, juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 2,2 persen (yoy), mencapai Rp3.970,6 triliun dan berkontribusi 43 persen terhadap total M2. Simpanan berjangka tumbuh 2,6 persen (yoy), tabungan lainnya 3 persen (yoy), dan giro valas 0,3 persen (yoy). Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan dan instrumen investasi.
Pertumbuhan penyaluran kredit juga menjadi faktor penting yang mendorong pertumbuhan M2. Pada Januari 2025, penyaluran kredit tumbuh sebesar 9,6 persen (yoy), relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, aktiva luar negeri bersih juga tumbuh sebesar 2,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya. Namun, tagihan bersih kepada pemerintah pusat mengalami kontraksi sebesar 14,3 persen (yoy).
Implikasi Pertumbuhan M2
Pertumbuhan M2 yang tinggi memiliki implikasi yang luas terhadap perekonomian Indonesia. Peningkatan likuiditas dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, namun juga berpotensi meningkatkan inflasi jika tidak dikelola dengan baik. BI perlu terus memantau perkembangan M2 dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi makro. Penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan M2 di masa mendatang, seperti kebijakan moneter, kondisi ekonomi global, dan kepercayaan konsumen.
Pemerintah dan pelaku usaha juga perlu memperhatikan pertumbuhan M2 dalam pengambilan keputusan. Perkembangan ini dapat mempengaruhi strategi investasi, manajemen keuangan, dan perencanaan bisnis. Pemahaman yang komprehensif tentang faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan M2 akan membantu dalam merumuskan kebijakan dan strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang ekonomi di masa depan. Penting untuk terus memantau perkembangan ekonomi makro dan menyesuaikan strategi bisnis agar tetap kompetitif.
Kesimpulannya, pertumbuhan uang beredar M2 di Indonesia pada Januari 2025 menunjukkan dinamika ekonomi yang menarik. Penting bagi semua pihak terkait untuk terus memantau dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ini demi menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Perkembangan ini membutuhkan perhatian dan analisis yang berkelanjutan untuk memastikan kebijakan ekonomi yang tepat dan efektif.