Petrokimia Gresik Jajaki Kerja Sama Multinasional untuk Ketahanan Pangan
Petrokimia Gresik, anggota Pupuk Indonesia, berkolaborasi dengan Kemenlu RI untuk menjajaki kerja sama pupuk dan peternakan dengan EAEU dan Mercosur guna mendukung ketahanan pangan nasional.

Petrokimia Gresik, perusahaan pupuk pelat merah di Indonesia, membuka peluang kolaborasi besar-besaran untuk mengamankan ketahanan pangan nasional. Langkah ini diambil dengan menjajaki kerja sama multinasional, khususnya dengan negara-negara di Eurasian Economic Union (EAEU) dan Mercosur. Kabar ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, di Gresik, Jawa Timur, Selasa (18/2).
Kerja Sama Strategis untuk Swasembada Pangan
Kunjungan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI ke Petrokimia Gresik pada Senin (17/2) menjadi titik awal inisiatif penting ini. Kemenlu RI melihat potensi besar dalam kerja sama ketahanan pangan antara Indonesia dengan negara-negara EAEU (Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, dan Kirgistan) dan Mercosur (Argentina, Bolivia, Brasil, Paraguay, dan Uruguay). Petrokimia Gresik pun menyambut baik peluang ini dan menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi.
Direktur Utama Petrokimia Gresik menjelaskan bahwa negara-negara EAEU memiliki keunggulan dalam industri pupuk global. Mereka dikenal dengan efisiensi pengelolaan industri, suplai bahan pupuk yang handal, teknologi mutakhir, dan mekanisme pembiayaan yang efektif. Sementara itu, negara-negara Mercosur memiliki potensi besar di sektor peternakan, khususnya sapi.
Pentingnya Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan Indonesia
Indonesia, sebagai negara agraris, sangat bergantung pada pupuk untuk menunjang produktivitas pertanian. Meskipun memiliki kapasitas produksi pupuk nasional mencapai 14,6 juta ton per tahun, Indonesia masih membutuhkan suplai bahan baku dari luar negeri. Kolaborasi multinasional, khususnya dengan negara-negara EAEU, menjadi sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan ini dan mendukung swasembada pangan, salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi pupuk lokal dan memperkuat rantai pasokan bahan baku, seperti amoniak, fosfat, dan kalium dari EAEU. Efisiensi rantai pasokan akan berdampak positif pada keberlanjutan produksi pupuk domestik dan menjamin ketersediaan pupuk untuk petani Indonesia.
Lebih dari Sekadar Pupuk: Melihat Potensi Peternakan
Kerja sama tidak hanya terfokus pada pupuk. Petrokimia Gresik juga melihat potensi besar dalam kerja sama peternakan, khususnya sapi, dengan negara-negara Mercosur. Kolaborasi ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak di Indonesia, berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dari sisi protein hewani.
Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sektor pertanian dan peternakan Indonesia. Dengan dukungan Kemenlu RI, Petrokimia Gresik siap berperan aktif dalam menjalin kerja sama multinasional yang saling menguntungkan dan berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan di Indonesia.
Kesimpulan: Menuju Ketahanan Pangan yang Lebih Kuat
Melalui kerja sama dengan EAEU dan Mercosur, Petrokimia Gresik berupaya untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia dari hulu hingga hilir. Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada penyediaan pupuk, tetapi juga mencakup pengembangan sektor peternakan. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam membangun ketahanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan.