PGE Dukung Kelompok Usaha Perhutanan di Lampung, Raup Omzet Miliaran Rupiah
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) memberdayakan masyarakat lewat Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun di Lampung, yang kini menghasilkan omzet miliaran rupiah dari produk ramah lingkungan.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menjalankan program keberlanjutan dengan memberdayakan masyarakat melalui Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Inisiatif ini melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan, mengubah kehidupan warga dan menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan.
Program ini bermula dari keprihatinan terhadap praktik perburuan liar dan kerusakan hutan. General Manager PGE Ulubelu, Hadi Suranto, menekankan komitmen perusahaan untuk berkolaborasi dengan masyarakat dalam mengembangkan solusi berkelanjutan, memanfaatkan potensi panas bumi, dan melestarikan lingkungan. "Kami terus berinovasi dan bekerja sama dengan masyarakat untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan, termasuk memanfaatkan panas bumi untuk berbagai keperluan," ujar Hadi.
Program ELOC BESTARI (Empowering Local Communities-based Environmental Stewardship Through Social Forestry) yang dijalankan PGE Area Ulubelu menjadi wadah bagi KUPS Margo Rukun. Program ini berhasil mengubah kehidupan Wastoyo, ketua KUPS Margo Rukun, yang dulunya seorang pemburu liar, menjadi pelopor konservasi hutan dan wirausahawan sukses.
Transformasi dari Pemburu Liar Menjadi Pelopor Konservasi
Wastoyo, awalnya menggantungkan hidup dari perburuan liar. Namun, setelah mengikuti forum sosialisasi konservasi, ia menyadari dampak negatif aktivitasnya. "Pesan ini yang menyadarkannya akan dampak negatif dari aktivitas perburuan yang selama ini ia lakukan." Sejak saat itu, ia beralih menjadi pelestari hutan, memulai dengan berkebun kopi dan mengajak pemuda sekitar untuk ikut serta.
Awalnya, usaha konservasi Wastoyo berjalan baik. Namun, karena dianggap tidak menghasilkan uang, ia sempat ditinggalkan warga. "Warga merasa kegiatan yang saya lakukan tidak menghasilkan uang. Sampai ada larangan untuk mengikuti kegiatan saya dari para orang tua. Di situ saya mulai putus asa," kenang Wastoyo.
Namun, titik balik terjadi ketika Wastoyo bergabung dalam kegiatan pantau hutan bersama ERMi (Emergency Response Group Millenials) binaan PGE Area Ulubelu. Dukungan PGE membentuk KUPS Margo Rukun, memberikan wadah legal dan pendampingan bagi kegiatan konservasi dan usaha berbasis lingkungan.
PGE memberikan pendampingan dan dukungan untuk berinovasi. Berkat dukungan tersebut, KUPS Margo Rukun kini menghasilkan produk-produk inovatif seperti pupuk kompos, pembibitan tanaman, dan budidaya lebah madu.
Sukses Ekonomi dan Lingkungan
Keberhasilan KUPS Margo Rukun sangat signifikan. Mereka berhasil mencapai omzet sekitar Rp2,2 miliar per tahun, dengan kontribusi terbesar dari usaha pembibitan tanaman. Produk-produk mereka bahkan telah dipercaya oleh perusahaan multinasional untuk program rehabilitasi lahan di Lampung dan adopsi konsep budidaya lebah.
Kisah sukses KUPS Margo Rukun membuktikan bahwa pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan ekonomi masyarakat. Kerja sama antara PGE dan masyarakat lokal ini menjadi contoh nyata keberhasilan program keberlanjutan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Model pemberdayaan masyarakat ini patut ditiru dan dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia. Dengan dukungan perusahaan dan komitmen masyarakat, pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi dapat dicapai secara bersamaan.
Inisiatif PGE ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga melestarikan lingkungan dan memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam.