PGE & Pertagas Kolaborasi: Menuju Energi Hijau Indonesia
PGE dan Pertagas menjalin kerja sama untuk pengembangan hidrogen dan amonia hijau, memanfaatkan energi panas bumi, guna mendukung target dekarbonisasi dan ketahanan energi nasional.
![PGE & Pertagas Kolaborasi: Menuju Energi Hijau Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220211.094-pge-pertagas-kolaborasi-menuju-energi-hijau-indonesia-1.jpg)
Jakarta, 7 Februari 2024 - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) resmi berkolaborasi dalam pengembangan energi bersih. Kemitraan strategis ini difokuskan pada kajian pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau, sebuah langkah besar menuju masa depan energi yang berkelanjutan di Indonesia.
Kerja Sama Strategis Menuju Green Energy Hub
Perjanjian studi bersama (Joint Study Agreement) ditandatangani kedua perusahaan sebagai bentuk sinergi Pertamina Group dalam mendukung agenda dekarbonisasi nasional. Direktur Strategi Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero), A Salyadi Saputra, menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan mempercepat pengembangan hidrogen dan amonia hijau, meletakkan dasar bagi Pertamina untuk menjadi pemain utama di sektor green energy hub. Salyadi menekankan peluang besar Pertamina untuk memimpin di pasar energi hijau, tidak hanya karena skala ekonominya, tetapi juga dengan menerapkan strategi economics of speed – kecepatan dalam pengembangan teknologi dan optimalisasi infrastruktur.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pertukaran informasi teknis seperti analisis kondisi operasi, komposisi termal, proses elektrolisis, hingga identifikasi potensi pasar. Lebih lanjut, kedua perusahaan akan melakukan kajian teknis mendalam, termasuk evaluasi kelayakan proyek dan identifikasi skema penggunaan listrik panas bumi untuk menghasilkan hidrogen dan amonia hijau.
PGE: Panas Bumi untuk Energi Hijau
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menyatakan bahwa sinergi ini akan mempercepat pemanfaatan potensi energi panas bumi sebagai sumber energi bersih. PGE, dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi yang besar, siap menyediakan listrik rendah emisi untuk mendukung produksi hidrogen dan amonia hijau. Listrik ini dapat dimanfaatkan di berbagai sektor, terutama industri dan transportasi. Julfi Hadi menambahkan bahwa kolaborasi ini selaras dengan komitmen PGE sebagai pemimpin industri panas bumi dan peran Pertagas dalam membuka peluang bisnis baru untuk mendukung Pertamina menjadi green energy giant.
PGE tidak hanya fokus pada pengembangan energi panas bumi di hulu, tetapi juga memperluas pemanfaatannya di hilir melalui pembangunan ekosistem industri hijau terintegrasi, termasuk produksi hidrogen hijau. Inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan swasembada energi nasional dan mendukung upaya dekarbonisasi industri serta transisi energi di Pertamina Group.
Pertagas: Infrastruktur untuk Distribusi Energi Hijau
Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, menyatakan kesiapan perusahaannya untuk berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur pendukung ekosistem energi hijau. Dengan mengelola 2.930 km pipa transmisi gas terpanjang di Indonesia, Pertagas memiliki keahlian dalam pengelolaan infrastruktur energi yang dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan dan distribusi hidrogen dan amonia hijau. Kolaborasi dengan PGE merupakan langkah penting untuk memasok kedua bahan bakar hijau tersebut ke pasar domestik dan ekspor.
Gamal Imam Santoso juga menekankan bahwa kerja sama ini akan memperluas portofolio bisnis kedua perusahaan. Setelah kajian teknis selesai, studi kelayakan akan dilakukan untuk meninjau berbagai aspek proyek, termasuk potensi investasi, pengembangan skema bisnis, alokasi sumber daya, pemilihan teknologi yang tepat, dan rencana implementasi.
Implementasi dan Dampak Positif
Proyek kerja sama ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola oleh PGE, dengan mempertimbangkan lokasi yang optimal untuk produksi hidrogen dan amonia hijau. Pemanfaatan listrik dari panas bumi dalam produksi kedua bahan bakar ini akan membantu industri dan sektor transportasi dalam upaya dekarbonisasi. Inisiatif ini sejalan dengan target pemerintah dalam meningkatkan bauran energi terbarukan dan memperkuat ketahanan energi nasional melalui diversifikasi sumber energi, terutama dari energi terbarukan.
Kesimpulannya, kolaborasi PGE dan Pertagas menandai langkah signifikan dalam pengembangan energi hijau di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi energi panas bumi dan infrastruktur distribusi yang ada, kerja sama ini diharapkan dapat mendorong transisi energi, mendukung target dekarbonisasi, dan memperkuat ketahanan energi nasional.