Pertagas dan HCML Sinergi Optimalkan Lapangan BD, Dorong Ketahanan Energi Nasional
Pertagas dan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) berkolaborasi optimalkan produksi gas Lapangan BD di Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan industri dan mendukung ketahanan energi nasional.

PT Pertamina Gas (Pertagas) dan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) resmi menjalin kolaborasi strategis untuk mengoptimalkan produksi gas dari Lapangan BD di Jawa Timur. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Tie-In Agreement di Surabaya pada Selasa, 15 April 2024. Kolaborasi ini melibatkan integrasi fasilitas pipa Pertagas di Semare untuk mengalirkan gas dari Lapangan BD ke konsumen di Jawa Timur, mendukung program pemerintah dalam monetisasi lapangan gas dan minyak bumi, serta meningkatkan ketahanan energi nasional.
Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi produksi gas dari Lapangan BD milik HCML. "Kolaborasi ini juga untuk mendukung program pemerintah dalam monetisasi lapangan gas dan minyak bumi sebagai bagian dari implementasi Program Astacita Presiden RI," ujar Gamal. Proyek ini diperkirakan akan mengalirkan gas sebesar 10-15 MMscfd, cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri dan LNG di Jawa Timur.
Tie-in di fasilitas pipa Pertagas akan menambah volume transportasi gas di ruas Pipa Semare – Porong – Grati. Hal ini menunjukkan komitmen Pertagas dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai swasembada energi. "Diharapkan dengan adanya dukungan dari Pertagas ini dapat meningkatkan optimalisasi produksi gas dan minyak bumi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga ke Jawa Barat," tambah Gamal.
Penguatan Kerja Sama dan Infrastruktur Pertagas
Kerja sama dengan HCML bukanlah yang pertama bagi Pertagas. Sebelumnya, Pertagas telah mendukung beberapa kerja sama tie-in, termasuk HCML–2M pada tahun 2016 dan HCML–MAC pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan konsistensi Pertagas dalam mendukung program monetisasi lapangan gas dan minyak bumi di Indonesia.
Pertagas sendiri telah membangun dan mengelola infrastruktur energi yang luas. Hingga akhir 2024, perusahaan telah membangun dan mengelola pipa transmisi gas sepanjang lebih dari 2.930 km, pipa minyak 605 km, dua LPG Plant dengan kapasitas 1.130 ton per hari, terminal regasifikasi dengan kapasitas 400 BBtud, dan LNG Hub dengan kapasitas 127.000 M3. Keberadaan infrastruktur ini menjadi kunci dalam mendukung distribusi energi di Indonesia.
Pada tahun 2025, Pertagas memprioritaskan penguatan kinerja operasional dengan menjaga efisiensi dan kehandalan infrastruktur yang ada. Selain itu, pengembangan infrastruktur, perluasan jaringan pipanisasi energi, gasifikasi kelistrikan, dan infrastruktur pendukung lainnya juga menjadi fokus utama perusahaan.
Inisiatif Energi Terbarukan Pertagas
Sejalan dengan komitmen terhadap swasembada energi dan transisi energi, Pertagas juga aktif dalam pengembangan energi terbarukan. Perusahaan tengah mengembangkan proyek bioetanol dari limbah kelapa sawit dan hydrogen plant melalui kolaborasi dengan Grup Pertamina lainnya. Langkah ini menunjukkan komitmen Pertagas dalam mendukung target energi berkelanjutan Indonesia.
Penandatanganan Tie-In Agreement antara Pertagas dan HCML dihadiri oleh Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, Direktur Komersial Kusdi Widodo, VP Marketing, Legal & Business Support HCML Wahyudin Sunarya, dan Manager Marketing HCML Aris Suryanto. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ketahanan energi nasional dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Kerja sama ini menunjukan komitmen bersama dalam mendukung ketahanan energi nasional dan memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Dengan optimalisasi produksi gas dari Lapangan BD, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi di Jawa Timur dan sekitarnya, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional.