PHE ONWJ dan Perusahaan Korsel Kolaborasi Kembangkan Teknologi CCS untuk Transisi Energi
Pertamina Hulu Energi ONWJ bermitra dengan tiga perusahaan Korea Selatan untuk mengembangkan teknologi CCS dan pemanfaatan kembali anjungan lepas pantai demi transisi energi berkelanjutan.

Jakarta, 2 Maret 2024 (ANTARA) - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) resmi menjalin kolaborasi strategis dengan tiga perusahaan terkemuka Korea Selatan, yaitu Posco International, Korea National Oil Corporation (KNOC), dan Korea Maritime and Ocean University Consortium (KMOUC), untuk mengembangkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) guna mendukung transisi energi Indonesia.
Kolaborasi ini diumumkan oleh General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, yang menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Inisiatif ini diharapkan memberikan dampak signifikan dalam mengurangi jejak karbon Indonesia dan menciptakan masa depan energi yang lebih bersih.
Kerja sama tersebut tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi CCS, tetapi juga mencakup pemanfaatan kembali infrastruktur lepas pantai yang sudah tidak terpakai. Anjungan lepas pantai yang telah dinonaktifkan akan dikonversi menjadi fasilitas injeksi dan penyimpanan karbon, serta fasilitas regasifikasi LNG, sebagai bagian dari upaya optimalisasi rantai pasok gas bumi.
Kerja Sama Tripartit untuk Transisi Energi Berkelanjutan
Kerja sama dengan Posco International akan berfokus pada studi kelayakan CCS di wilayah operasi migas lepas pantai PHE ONWJ. Studi ini akan mengevaluasi potensi penyimpanan CO2 di akuifer salin dan reservoir yang telah habis, memanfaatkan data subsurface dan surface dari PHE ONWJ. Hasil studi diharapkan memberikan nilai tambah bagi Indonesia dan Korea Selatan dalam upaya transisi energi.
Posco International, sebagai perusahaan perdagangan dan investasi global, memiliki keahlian dan pengalaman yang luas di sektor energi, bahan baku, dan infrastruktur. Keikutsertaan mereka diharapkan dapat mempercepat pengembangan teknologi CCS di Indonesia.
Sementara itu, kolaborasi dengan KNOC akan berfokus pada eksplorasi pemanfaatan anjungan lepas pantai untuk penyimpanan CO2 bawah permukaan. Proyek ini akan melibatkan evaluasi kapasitas penyimpanan, desain fasilitas ulang, serta analisis ekonomi dan optimasi untuk meningkatkan nilai anjungan sebelum pembongkaran.
KNOC, sebagai perusahaan minyak nasional Korea Selatan, memiliki keahlian dalam pengelolaan cadangan minyak negara dan pengembangan sumber daya energi. Peran mereka sangat penting dalam memastikan kesuksesan proyek ini.
Kerja sama dengan KMOUC akan mengeksplorasi metode alternatif untuk penonaktifan anjungan lepas pantai, termasuk konversi menjadi fasilitas gas alam cair (LNG) dan penyimpanan CO2. Studi ini bertujuan untuk memperpanjang siklus hidup infrastruktur yang ada dan memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan.
KMOUC, sebagai lembaga pendidikan dan penelitian terkemuka di bidang kelautan dan maritim, akan memberikan kontribusi akademis dan teknologi yang berharga dalam proyek ini. Keahlian mereka dalam eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya laut akan menjadi aset berharga dalam pengembangan teknologi CCS.
Perjanjian Kerahasiaan dan Langkah Awal Kolaborasi
Langkah awal kolaborasi ditandai dengan penandatanganan confidentiality agreement (perjanjian kerahasiaan) di Seoul, Korea Selatan. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh perwakilan PHE ONWJ, Posco International, KNOC, dan KMOUC, serta disaksikan oleh Inspektur Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Mamik Cahyono.
Perjanjian kolaborasi yang berlangsung selama dua tahun ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor energi. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model kerja sama internasional dalam pengembangan teknologi CCS dan transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
"Dengan kolaborasi ini, PHE ONWJ dan mitra-mitranya berkomitmen untuk menciptakan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia, Korea, dan dunia," ujar Wira.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen nyata Indonesia dan Korea Selatan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim. Pengembangan teknologi CCS dan pemanfaatan kembali infrastruktur lepas pantai merupakan solusi inovatif untuk mencapai tujuan tersebut.