Pj Wali Kota Sukabumi Pamit, Tinggalkan Warisan Penurunan Angka Stunting
Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyampaikan perpisahan dan capaian kinerja, termasuk penurunan angka stunting yang signifikan, dalam rapat koordinasi terakhirnya.
![Pj Wali Kota Sukabumi Pamit, Tinggalkan Warisan Penurunan Angka Stunting](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000043.651-pj-wali-kota-sukabumi-pamit-tinggalkan-warisan-penurunan-angka-stunting-1.jpg)
Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, resmi pamit. Dalam rapat koordinasi (rakor) terakhirnya bersama camat dan lurah se-Kota Sukabumi pada Selasa, 11/2, ia menyampaikan perpisahan sekaligus memaparkan capaian kinerja selama 17 bulan memimpin.
Perpisahan dan Apresiasi
Kusmana menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin. Ia mengungkapkan banyak pengalaman berharga selama menjabat, meskipun tergolong singkat. Ia pun menekankan pentingnya silaturahmi dan optimistis terhadap kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Ayep Zaki-Bobby Maulana, untuk kemajuan Kota Sukabumi. "Kami hanya akan membawa cerita bahagia dan persaudaraan yang luar biasa selama di Kota Sukabumi. Jika ada hal yang kurang berkenan dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf," ujarnya.
Kepindahan Kusmana kembali ke Bandung untuk melanjutkan tugasnya sebagai ASN di Pemprov Jabar menandai berakhirnya masa jabatannya. Ia berharap Kota Sukabumi akan semakin maju dan berkembang pesat di bawah kepemimpinan baru.
Capaian Kinerja: Fokus Penurunan Stunting
Salah satu capaian signifikan yang diungkap Kusmana adalah keberhasilan menurunkan angka stunting di Kota Sukabumi. Berkat kerja keras Pemkot Sukabumi, camat, lurah, serta dukungan program dan kebijakan yang tepat sasaran, angka stunting berhasil ditekan secara drastis.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Prevalensi stunting di Kota Sukabumi pada 2021 sebesar 19,1 persen, naik sedikit menjadi 19,2 persen di tahun 2022, lalu meningkat tajam menjadi 26,9 persen di tahun 2023. Namun, pada tahun 2024 terjadi penurunan drastis menjadi 6,38 persen, atau sebanyak 1.291 balita yang masih berstatus stunting. Ini menunjukkan keberhasilan intervensi yang dilakukan.
Kerja Sama dan Kolaborasi
Penurunan angka stunting ini tidak terlepas dari kerja sama seluruh komponen masyarakat, termasuk peran penting camat dan lurah dalam pelaksanaan program-program di lapangan. Kusmana menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja sama yang solid, tantangan pembangunan dapat diatasi.
Keberhasilan penurunan angka stunting menjadi salah satu warisan positif yang ditinggalkan Kusmana Hartadji selama menjabat sebagai Pj Wali Kota Sukabumi. Ia berharap program-program yang telah berjalan dapat terus berlanjut dan ditingkatkan di masa kepemimpinan yang baru.
Harapan untuk Masa Depan
Di penghujung masa jabatannya, Kusmana menyampaikan harapannya agar Kota Sukabumi terus berkembang dan menjadi kota yang lebih baik lagi. Ia optimistis di bawah kepemimpinan baru, Kota Sukabumi akan mencapai kemajuan yang lebih pesat dan mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada. Ia juga menekankan pentingnya menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat Kota Sukabumi.