Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
KPAI: Pendidikan Barak Militer di Jabar Berpotensi Langgar Hak Anak
KPAI: Pendidikan Barak Militer di Jabar Berpotensi Langgar Hak Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai program pendidikan karakter berbasis militer di Jawa Barat berpotensi melanggar hak-hak anak, karena metode dan seleksi pesertanya dinilai tidak tepat.

KPAI Pertanyakan Sasaran Pendidikan Karakter di Barak Militer Jawa Barat
KPAI Pertanyakan Sasaran Pendidikan Karakter di Barak Militer Jawa Barat

KPAI mempertanyakan ketepatan sasaran Program Pendidikan Karakter Panca Waluya di barak militer Jawa Barat, karena sebagian besar peserta memiliki masalah perilaku seperti merokok dan tawuran, bukan masalah karakter utama.

Mendukbangga: Kirim Anak Nakal ke Barak Militer Perlu Urai Sebabnya
Mendukbangga: Kirim Anak Nakal ke Barak Militer Perlu Urai Sebabnya

Menteri PPPA merespons rencana Gubernur Jabar mengirim anak nakal ke barak militer dengan menekankan pentingnya mengurai akar masalah kenakalan anak, bukan hanya solusi instan.

Menko Muhaimin Tolak Keras Pendidikan Pelajar di Barak Militer:
Menko Muhaimin Tolak Keras Pendidikan Pelajar di Barak Militer: "Tidak Perlu Sampai Segitu!"

Menko Muhaimin Iskandar tegas menolak kebijakan Pemprov Jabar yang mengirim pelajar bermasalah ke barak militer untuk pendidikan karakter, menurutnya hal tersebut tidak perlu sampai melibatkan militer.

Sinergi Pusat dan Daerah Krusial Atasi Masalah Anak Tidak Sekolah
Sinergi Pusat dan Daerah Krusial Atasi Masalah Anak Tidak Sekolah

KPAI desak sinergi Kementerian/Lembaga dan Pemda untuk selesaikan masalah anak tidak sekolah, terutama kendala non-ekonomi seperti kekerasan dan kecanduan.

Kontroversi Kebijakan KDM: Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Benarkah Solusi Tepat?
Kontroversi Kebijakan KDM: Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Benarkah Solusi Tepat?

Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), mengirim anak-anak nakal ke barak militer menuai pro-kontra; artikel ini menganalisis kontroversi dan implikasinya.