PLN Perluas Infrastruktur Pengisian Kendaraan Listrik, Dorong Transisi Energi Bersih
PLN terus meningkatkan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Jawa Tengah dan DIY, termasuk penambahan SPKLU baru untuk mendukung transisi energi bersih dan kenyamanan pengguna.

PT PLN (Persero) gencar mendorong adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia dengan meningkatkan infrastruktur pengisian daya. Langkah ini dilakukan untuk memberikan solusi transportasi yang lebih hemat, aman, dan ramah lingkungan. General Manager PLN UID Jateng DIY, Sugeng Widodo, menyatakan komitmen PLN untuk menyediakan akses mudah bagi pengguna EV melalui aplikasi PLN Mobile dan perluasan jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
PLN menjamin akses mudah pengisian daya melalui aplikasi PLN Mobile. Hal ini memastikan pengguna EV dapat berkendara tanpa khawatir kehabisan daya. Menurut Sugeng, kendaraan listrik menawarkan banyak manfaat, baik dari segi biaya maupun kenyamanan, memberikan kepastian lebih bagi pengendara. Pengisian daya dapat dilakukan di rumah maupun di SPKLU yang tersebar luas dengan kualitas daya terjamin.
Saat ini, terdapat 263 SPKLU di 173 titik strategis di Jawa Tengah dan DIY, meliputi rest area jalan tol, pusat kota, dan destinasi wisata. PLN berencana menambah 58 unit SPKLU baru untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Penambahan ini meliputi 37 unit 'Pole Mounted' berkapasitas 22 kW, 16 unit 'Fast Charging' (FC) 50 kW, dan lima unit 'Ultra Fast Charging' (UFC) 100 kW. Sebanyak 14 unit FC dan dua unit UFC akan dipasang di rest area dan pintu keluar tol untuk menghadapi arus mudik Lebaran 2025.
Ekspansi SPKLU dan Edukasi Masyarakat
PLN tidak hanya fokus pada perluasan infrastruktur, tetapi juga aktif mengedukasi masyarakat tentang manfaat kendaraan listrik. Hal ini sebagai bagian dari komitmen PLN dalam mendukung akselerasi transisi energi bersih di Indonesia. "Kami berkomitmen untuk terus memperluas ekosistem kendaraan listrik agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara maksimal. Kendaraan listrik bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujar Sugeng Widodo.
PLN Mobile berperan penting dalam memudahkan pengguna EV menemukan SPKLU terdekat dan memantau proses pengisian daya secara real-time. Dengan tersedianya informasi yang akurat dan mudah diakses, PLN berupaya memberikan pengalaman berkendara yang nyaman dan tanpa hambatan bagi pengguna kendaraan listrik.
Perluasan SPKLU ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. PLN berupaya untuk memastikan ketersediaan infrastruktur yang memadai di berbagai lokasi strategis, sehingga dapat menjangkau lebih banyak pengguna di seluruh wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Pengalaman Pengguna Kendaraan Listrik
Mochtar, seorang pengguna kendaraan listrik, membagikan pengalaman positifnya. Ia merasa lebih tenang menggunakan motor listrik karena kemudahan pengisian daya, biaya yang lebih murah, dan kualitas daya yang terjamin. "Saya merasa lebih tenang pakai motor listrik. Pengisian daya gampang, biayanya lebih murah, dan saya tahu kualitas daya terjamin. Jadi, nggak ada rasa khawatir lagi saat berkendara jauh," katanya.
Testimoni Mochtar ini menunjukkan dampak positif dari peningkatan infrastruktur pengisian daya dan edukasi yang dilakukan PLN. Kepuasan pengguna menjadi bukti nyata keberhasilan PLN dalam mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dengan terus meningkatkan infrastruktur dan memberikan edukasi yang komprehensif, PLN optimistis dapat mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.
Ke depannya, PLN akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan SPKLU untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Komitmen ini menunjukkan keseriusan PLN dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.