PM China Sambangi Jakarta Sebelum Presiden Macron, Menlu Ungkap Rencana Kunjungan Kenegaraan
Menteri Luar Negeri RI mengungkapkan rencana kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang ke Jakarta sebelum kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Mei 2025, untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto.

Jakarta, 16 Mei 2025 - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, mengumumkan rencana kunjungan Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang, ke Jakarta pada Mei 2025. Kunjungan tersebut akan dilakukan sebelum lawatan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dijadwalkan pada 27-29 Mei 2025. PM Li dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/5), Menlu Sugiono menjelaskan, "Rencananya memang Presiden Macron akan berkunjung ke Indonesia setelah KTT ASEAN di Kuala Lumpur. Sebelumnya, Perdana Menteri Tiongkok juga direncanakan berkunjung."
Kunjungan PM Li Qiang ke Indonesia ini juga akan menjadi bagian dari rangkaian kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke beberapa negara sebelum kedatangan Presiden Macron. Salah satu agenda penting yang akan diikuti Presiden Prabowo adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26-27 Mei 2025, yang kali ini akan dimeriahkan dengan KTT bersama negara-negara teluk (GCC) dan China.
Kunjungan PM Li Qiang: Dukungan Kerja Sama China-Indonesia
Rencana kunjungan PM Li Qiang sebelumnya telah disinggung oleh Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada 22 April 2025. Wang Yi menyatakan, "Sebagaimana anda ketahui, Perdana Menteri Anwar Ibrahim dari Malaysia menjadi ketua bergilir ASEAN dan akan melangsungkan KTT ASEAN-GCC (Gulf Cooperation Council)-China, dan kami mendukung inisiatif positif Malaysia ini, dan kami juga ingin menjaga dan tetapi kami ingin mendorong kerja sama China-Indonesia. Jadi, kami pikir PM Li Qiang apabila memungkinkan juga akan berkunjung ke Indonesia."
Wang Yi menambahkan bahwa kunjungan PM Li kemungkinan berlangsung sekitar akhir Mei 2025. Hal ini selaras dengan rencana Menlu Sugiono yang menyebutkan kunjungan PM Li akan dilakukan sebelum kunjungan Presiden Macron.
Kunjungan PM Li Qiang diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China, serta mendorong kerja sama di berbagai bidang.
Kunjungan Presiden Macron: Pertemuan Bilateral dan Kunjungan ke Akmil
Sementara itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Inf. Teddy Indra Wijaya telah melakukan koordinasi dengan Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, pada Selasa (13/5) terkait kunjungan Presiden Macron. Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, Presiden Prabowo Subianto akan menyambut Presiden Macron dan memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Prancis.
Seskab Teddy juga menyebutkan bahwa Presiden Prabowo dan Presiden Macron terakhir bertemu dalam pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Brasil pada November tahun lalu.
Presiden Macron kemungkinan akan diajak mengunjungi Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto telah meninjau persiapan penyambutan Presiden Macron di Akmil, termasuk kursus intensif Bahasa Prancis untuk 104 prajurit TNI.
Persiapan Menyambut Presiden Macron
- Kursus intensif Bahasa Prancis untuk 104 prajurit TNI (40 AD, 30 AL, 30 AU).
- Dukungan pengajar dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Kementerian Pertahanan RI dan dosen Universitas Negeri Yogyakarta.
Persiapan matang dilakukan untuk memastikan kunjungan Presiden Macron berjalan lancar dan sukses. Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Prancis di berbagai bidang.
Kedua kunjungan kenegaraan ini menunjukkan semakin kuatnya hubungan Indonesia dengan negara-negara lain di dunia, baik di kawasan Asia maupun Eropa. Hal ini juga menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam kancah politik dan ekonomi internasional.