Pokemon X Batik: Kolaborasi Raksasa Dongkrak Ekonomi Kreatif Indonesia
Kolaborasi Pokemon dan batik Indonesia, diumumkan The Pokemon Company, menjanjikan peningkatan nilai ekonomi dan pertukaran budaya yang signifikan, serta peningkatan apresiasi batik di kalangan anak muda.

Pokemon, ikon global yang populer di berbagai usia, resmi berkolaborasi dengan batik Indonesia. Kemitraan besar-besaran yang diumumkan The Pokemon Company untuk tahun 2025 ini, menampilkan lini Batik Pokemon terbaru, sebuah langkah yang dinilai Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan budaya Indonesia.
Wamenekraf Irene Umar menjelaskan potensi kolaborasi ini sangat besar. "Awalnya hanya satu motif batik Pokemon, kini sudah berkembang menjadi sekitar lima motif," ujarnya dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta, Kamis (23/1). Ini menunjukkan perputaran roda ekonomi yang signifikan. Bayangkan, jutaan orang di seluruh dunia melihat Pikachu mengenakan batik – itu adalah pertukaran budaya yang luar biasa.
Popularitas Pokemon memang tak perlu diragukan. Serial anime ini memiliki penggemar global yang sangat besar, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Kesuksesan Pokemon juga merambah berbagai sektor, termasuk video game, kartu, film, dan merchandise. Hellomotion Academy mencatat pendapatan Pokemon mencapai 61,1 miliar dolar AS (sekitar Rp969,3 triliun) pada tahun 2019. Menariknya, sumber pendapatan terbesar bukan dari film, game, atau anime, melainkan penjualan merchandise.
Irene Umar menambahkan, kolaborasi ini juga memberikan dampak nyata. "Sekarang, jika Anda pergi ke Jepang, Anda akan menemukan potongan Indonesia di sana – Batik," katanya. Toko merchandise Pokemon di seluruh dunia kini menjual produk Batik Concept, menarik minat pembeli dari Singapura dan Jepang. Hal ini menunjukkan potensi besar batik untuk menembus pasar global.
Lebih dari sekadar ekonomi, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi batik di kalangan generasi muda Indonesia. Wamenekraf juga berharap kolaborasi ini menjadi model bagi kerja sama antara karakter Intellectual Property (IP) besar internasional dengan IP lokal Indonesia. "Bisnis merchandise sangat besar," kata Irene. "Kita berharap kolaborasi ini meningkatkan visibilitas IP lokal dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di sektor tersebut."
Tahun ini, Pokemon Company tak hanya berkolaborasi dengan batik Indonesia. Mereka juga melanjutkan kerja sama dengan Garuda Indonesia, menampilkan lima Pikachu dengan batik di pesawat dan merchandise-nya. Selain itu, ada kolaborasi dengan PSSI melalui PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), yang mencakup peluncuran merchandise Pikachu berseragam sepak bola Indonesia dan acara khusus "Pokemon Day" pada pertandingan persahabatan timnas U-23.
Kesimpulannya, kolaborasi Pokemon dan batik Indonesia ini merupakan langkah strategis yang berpotensi besar meningkatkan perekonomian kreatif Indonesia, memperkenalkan budaya Indonesia ke pasar global, dan menumbuhkan apresiasi batik di kalangan generasi muda. Ini menjadi contoh sukses kolaborasi IP internasional dan lokal yang patut ditiru.